RJ DAN KALUNGNYA MUSNAHKAN PARA MONSTER
Karya Hayatus Shaleha
Libur panjang pun telah tiba. Kedua orang tuaku memutuskan berlibur ke desa untuk mengunjungi sanak keluarganya. Kami pun berangakat ke desa yang berjulukan desa Bunifah pagi pagi hari. Setibanya disana, aku pun pribadi menyapa sepupu ku dan berbincang-bincang dengannya. Mungakin sangat usang bahkan terlalu usang saya tak mengunjungi desa dan para penghuninya disini. dan bahkan mereka sangat merindukkan kedatanganku di setiap pergantian tahun. Aku pun menghabiskan waktu liburanku dengan berkumpul bersama teman-teman lamaku.
Di detik-detik terakhir, sebelum saya kembali ke kota. Seorang pria sebaya denganku menemuiku, kata teman-teman ku beliau ialah sahabat lamaku namun saya bahkan tak mengenalinya. Mungakin saya terlalu kejam baginya dikarenakan telah melupakan dan bahkan tak mengingatanya sama sekali.
“Hey Jihan” sapa lelaki itu padaku.
“Hey juga” balasku dengan ragu-ragu.
“Apakah kau mau menemaniku jalan-jalan mengelilingi desa ini”tanyanya penuh harap.
“baiklah”sahutaku
Aku dan lelaki ini pun berjalan mengelilingi desa tanpa kata, rasanya canggung sekali pikirku dalam hati. Bahkan saya pun tak mengingatanya sama sekali dan lebih parahnya lagi saya tak tau namanya siapa.
“e..emp maaf ya sebelumnya, kalau boleh tau nama kau siapa? Tanya ku dengan hati-hati.
“ahh, ternyata kau benar-benar melupakanku yah jihan, bahkan kau juga lupa denganku, kamu sih terlalu usang kembali padaku syukurnya kau tidak terlambat” balasnya yang membuataku tambah kebingungan.
Aku pun membisu sejenak memikirkan kata apa lagi yang saya lontarkan kepadanya, rasanya saya insan yang terlalu kejam yang telah melupakan seseorang dan menemuinya tanpa mengingat kisah apa yang telah ku ukir bersamanya.
“aku tau saya sangat kejam padamu, karena saya telah melupakanmu, bolehkah kau berikan satu petunjuk untukku dengan menyebutakan namamu sehingga saya bisa memutar kenangan-kenanganku denganmu” pintaku dengan senyuman.
“jangan tersenyum menyerupai itu, kau membuataku lemah saja”sahutanya dengan menjitak kepalaku dengan pelan.
“aaa. Aaww sakit” candaku
“kamu tidak berubah sama sekali yah, bahkan kau mulai pikun mungakin. Namaku Reyhan”. Ejeknya yang kesannya beliau mau menyebutakan namanya.
“Reyhan”tanyaku dalam hati. Selintas dibenakku teringat gelang berinisial aksara R yang ada dirumahku. Gelang kecil yang ada dirumahku itu apakah R itu inisial dari Reyhan, apakah reyhan yang memberikannya padaku dan apa kekerabatan saya dengannya? timbullah beberapa tanda Tanya dalam pikiranku.
“eitss, jangan ngelamun gitu dong. Entar kau kecebur ke sungai tuh. Mikiran apaan sih, mikirin saya yah” ledeknya
‘eh enggak kok reyhan, apakah kau sangat mengenalku?
“Ya iyalah kau itu ya cewe yang paling cerewet, nyebelin, kepo, susah diatur dan….”jawabnya dan menghentikan perkataanya.
“dan apa lagi reyhan? Tanyaku penasaran
“ dan apalagi yahhh, empp dan kita mampir ke danau itu dulu yuk”ajaknya.
Aku pun Cuma mengikutinya di belakang dengan menyimpan pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal pikiranku ketika ini. Akankah saya kembali kekota dengan diberikan tanda Tanya menyerupai ini, ocehku dalam hati.
“heyy coba lihat pemandangan disini, sangat indah kan daripada kota yang kau tempati. Keindahan nya inni mulai sirna. Dulu daerah ini sangatlah indah ketika saya kesini ditemani oleh anak wanita yang selalu menciptakan ku bahagia. Aku dan beliau selalu menyisakan waktu kami untuk bermain ke danau ini. Dia selalu bercerita hal-hal yang konyol dan konyolnya lagi saya selalu mau mendengarkannya. Dan beliau selalu melukis disini bersamaku. Kami bercanda dan mengerjakan kiprah bersama disini. namun sejak beliau pergi daerah ini mulai sirna keindahannya, berasa ada yang kurang dan terasa hampa bagiku sehingga saya pun mulai jarang mengunjunginya.”jelasnya panjang lebar
“apakah wanita itu sangat berharga untukmu” tanyaku penuh perhatian.
Dia pun menatap mataku dalam-dalam, beberapa menit kemudian barulah beliau menjawab pertanyaanku.
“dia dulu memang sangat berharga bagiku, tapi kini saya tak tau apakah beliau masih berharga untukku atau tidak, bahkan saya tak tau apakah beliau berbahagia disana atai tidak, mungakin beliau sangat senang disana sehingga beliau terlalu usang tidak kembali lagi padaku. Aku mulai kecewa padanya”
Kini kata-katanya mulai menusuk jantungaku, rasanya ada sesuatu yang menyayat jantungaku ini. Kepalaku mulai pusing, aku pun memegang kepalaku dan memori- memori masa kecilku mulai tampak disaat kepalaku pusing ini. Dan beliau melihataku kesakitan
“Jihan, jihan kau kenapa, apakah kau sakit, ayoo kita pulang saja” beliau panik dan memegang tanganku untuk bangakit dan pulang dengan raut wajahnya penuh kekhawatiran.
Aku pun menepis tangannya.
“Tunggu reyhan, aku tak bisa pulang dulu. aku… saya mau disini dulu”sahutaku.
Dia pun melongo dan menemaniku tanpa kata.
Aku pun mencoba mengingat setiap memori yang muncul, dan pada kesannya saya mengingatanya. Ya saya mengingatanya. Seorang lelaki memeberikan gelang berinisial R ketika saya kecil ketika saya mau pergi meninggalkannya. Ya dulu saya pernah tinggal di desa Bunifah ini selama 2 tahun ketika akuu\ kecil. Lelaki itu selalu menemaniku dan kami selalu bermain bersama. Dan kata-kata itu”kamu itu cewe paling cerewet, nyebelin, kepo, susah diatur tapi ngangenin” terlintas dibenakku. Bukankah kata-kata itu kata yang diucapkan oleh reyhan tadi. Dan bayangan pria itu mulai terang ya saya sudah berasumsi bahwa itu ialah Reyhan. Kepalaku perlahan-lahan mulai kembalii membaik.
“Apakah wanita yang kau ceritakan tadi ialah saya reyhan, apakah saya wanita yang cerewet, nyebelin itu”Tanyaku dengan meneteskan butiran-butiran air mata.
“Jangan menangis jihan, ya benar wanita itu ialah kau” sambil mengusap air mataku.
“Reyhan”sahutaku
“Iya jihan, ada apa?tanyanya
“Apakah saya terlalu terlambat untuk kembali kepadamu, apakah saya terlalu jahat padamu, apakah kau kecewa padaku dan apakah kau membenciku”jawabku sedih dan merasa bersalah.
“Aa saya sangat kecewa pada wanita yang banyak cincong ini”sambil mengacak-acak rambutaku.
“Eits kau mengacak rambut indahku reyhan, huh.”jawabku cemberut
“Ahh, ceweku yang banyak cincong ini tambah buruk yah “ledeknya.
Aku gres sadar beliau menyampaikan ceweku, apa maksudnya
“Ceweku? Tanyaku ngeledek
“Ahhh, itu…anu.. itu … empp” sahutanya terbata-bata dan berlari meniggalkanku.
Kami pun berlarian di pinggiran danau itu seakan belum dewasa kecil yang berlarian, dan alhasil saya sanggup menagngakapnya dan ku tangakap tangan kanannya.
“Tunggu reyhan’pintaku
Dia pun berhenti dan ingin membalikkan badannya kearahku.
“Tak usah menatapku, cukup menyerupai itu, maafkan saya telah usang kembali padamu, maafkan saya yang telah mengganggu pikiranmu maafkan saya telah mengecewakanmu, maaf saya terlambat menyadari ini Reyhan, kau boleh membenci dari sekarang” pintaku sambil mencoba menahan isakan tangis dan melepaskan tangan ku dari nya. Dan menundukkan kepalaku.
“Jihan jangan bersikap menyerupai ini padaku, cobalah kita kembalikan hari-hari kita menyerupai dulu lagi. Coba lihat ini”dia memperlihatkan sesuatu untukku
“Untuk apa ini?”tanyaku
“bukankah sebentar lagi kau akan meninggalkan ku lagi dan kembali ke kotamu, ini hadiah dariku untukmu semoga kau mengingataku, kalung yang berinisial RJ ini ialah adonan dari nama kita, ku mohon jagalah kalung ini untuk persahabatan kita yah”reyhan pun menawarkan kalungnya untukku.
“Terimakasih reyhan terimakasih untuk semuanya. Ayoo kita pulang, ayah ibuku niscaya mencariku” ajakku.
Beberapa hari kemudian tibalah saatanya saya meninggalkan desa ini dan kembali ke Kota ku, enggan rasanya kembali ke kota sebab barusan saja saya ttelah menerima kenangan indah masa kecilku dan akupun harus meninggalkannya lagi. Dan dia, Reyhan juga ikut mengantar kepergianku dengan senyuman paksa dan melambai-lambaikan tangan tanda perpisahan. Aku pun membalas lambaian tangannya juga.
“Heyy jihan kayaknya reyhan terpaksa tuh tersenyum melepas kepergianmu, bukannya kalian sangat erat dari kecil”bisik sepupu ku, sella.
“Maybe, udah dulu ya saya pulang dulu sel. Jagain reyhan yah”sahutaku
“Tenang han, aku akan jadi mata-matamu disini”sahut sella
“Ok, thank you very much, bye bye”balasku.
Aku pun meninggalkan desa itu dan termenung didalam kendaraan beroda empat hingga saya tertidur selama diperjalanan pulang kekota, begitulah kebiasaanku ketika mau pergi kema-mana, aku selalu tidur didalam mobil. Sesampainya dirumah saya pun juga pribadi mehempaskan tubuhku kekasur empuk kesayanganku. Dan larut dalam mimpiku.
Beberapa hari kemudian sehabis saya kembali ke kota, aku gres menyadari kalung pinjaman Reyhan tertinggal di rumah bibiku di Desa.
“Ahh cerobohnya aku, kenapa kalung itu tertinggal dorumah bibi, ahh saya harus mengambilnya kembali. Reyhan niscaya murka padaku kalau kalung pemberiannya hilang”gerutuku
“Kenapa kau jihan, kok keliatan gelisah menyerupai itu nak”sahut mammahku tiba tiba.
“Empp begini mah, jihan boleh gak sabtu ini kembali ke desa, ada barang berharga punya jihan ketinggalan disana mah”pintaku dengan manja
“Ahh kau kebiasaan sekali yah nak, selalu aja ceroboh, sama siapa kau berangakat kesananya, papahmu niscaya gak bisa nemenin kamu, dia sibuk banyak pekerjaan yang harus beliau selesaikan”balas mamah padaku
“Tenang mah, aku berani kok sendiri, kan saya bukan anak kecil lagi mah. Aku kan udah mahasiswi. Mamah gak perlu khawatirkan saya lagi yah”pelukku manja pada mamah
“Iya udah mama izinkan sayang’sahut mamah.
Drrt… drttt… drtt handphoneku bergetar, namun saya hiraukan saja sebab sedangg menuntaskan tugas-tugasku semoga ketika saya pergi ke desa nanti tidak ada kiprah yang saya pikirkan lagi. Handphone ku bergetar berulang-ulang kali hingga menciptakan ku terganggu dan kesannya ku angakat telepon dari nomor yang tak ku kenali.
“Hello, maaf ini siapa yah”sahutaku
Tak ada sahutan dari pertanyaanku.
“oke kalau gak mau bicara saya tutup yah jangan telpon-telpon lagi saya sibuk”balasku lagi
“eh tunggu dulu”balas dari orang yang menelponku
“siapa?”tanyaku lagi
“kamu gak pinter menebak ya jihan , hhaha”ledeknya
“Reyhan, benar ini reyhan?”sahutaku kegirangan
“iya cerewet, ini saya reyhan, oh iya kau lagi sibuk kan, oke nanti lagi ya saya telponnya, bilang ya kalau udah gak sibuk lagi”timpal reyhan padaku
“emppp baiklah”balasku
Tutt…tutt telpon pun berakhir hingga disini, aku pun bertambah semangat untuk menuntaskan tugas-tugasku ini semoga bisa telponan sama sahabat kecilku yang banyak cincong itu.
Singakat dongeng tibalah saatanya saya kembali ke Desa Bunifah untuk mrngambil kalunggaku yang tertinggal dirumah bibiku, aku sengaja tak mengasih tau reyhan takutanya beliau murka alasanku kembali kesini. Sesampainya disana saya pribadi mengetuk pintu rumah bibiku, sepupu ku membukakan pintunya dan mempersilahkanku masuk, namun ada sesuatu yang berbeda dengan desa kali ini dan keluarga ku ini, kampung dan keluarga tampak aneh.
“sel, aku mau nggambil barangaku yang tertinggal disini”kataku memecah keheningan.
“ya”sahutanya singakat
“singakat banget sahutanya”gumamku dalam hati.
Akupun pribadi memasuki kamar daerah ku menginap ahad lalu, setelah saya menemukan kalungnya saya mendengar ngaunga yang bersahutan yang tampak mengerikan, aku takut dan pribadi bergegas ingin pulang. Sebelumnya saya pribadi menggunakan kalung itu ke leherku. Tiba-tiba bunyi ngaungan berhenti sejenak, aku pun memberanikan diri membuka knop pintu perlahan-lahan. Tiba-tiba bibi dan sella sudah berada didepan pintu.
“eh bibi sama sella bikin kaget aja, ada apa kalian disini ? oh iya kalian sakit yah ?wajah kalian kok keliatan pucat sekali?tanya ku
“enggak kok jihan”balas sella
Setelah saya melangakahkan beberapa langakah kaki, suara ngaungan itu ya bunyi ngaungan itu muncul lagi lebih tepatanya dibelakangaku, ku palingakan wajahku untuk melihat situasi ini. Sella dan bibi bergerak kesamping kanan kiri muka depan dan saatanya inggin menerkamku, mereka layaknya zombie yang ku tonton biasanya. Ahh saya sangat takut tanpa ba bi bu saya pun pribadi menerobos pintu dan berlari keuar rumah mencari daerah yang aman. Aku tak bisa menghubungi kedua orang tuaku Karena situasi disini tak memungakinkan, pikirku ketika ini ialah hanya berlari untuk keluar dari daerah ini, lari dan terus berlari tanpa kenal lelah hinggga saya menemukan sebuah masjid dan saya berhenti disana untu beristirahat dan melakukan sholat untuk memohon perlindungannya, aku resah ada apa dengan desa ini dan saya resah harus bertanya dengan siapa, selesai sholat saya melihat seorang bapak disana, aku pun menceritakan semuanya. Dan berliau berkata bahwa desa ini dilanda oleh penyakit yang langaka, manusia disini tidak menyerupai insan lagi mereka bagaikan zombie namun tidak menyerupai zombie-zombie yang ada ditelevisi merek hampir sperti monster. Ketika terkena gigitan dari seseorang yang sudah menjadi zombie/ monster itu beliau akan berubah menyerupai itu juga, namun yang lebih membahayakannya lagi beliau bisa berubah-ubah terkadang menjadi insan biasanya dan pada titik yang tak disangaka beliau akan berkembang menjadi monster. Saat saya berbincang dengan bapak itu dari kejauhan saya melihat bibi dan sella mendekati Mesjid ini.
![]() |
| RJ dan Kalungnya Musnahkan para Monster Karya Hayatus Shaleha |
“bapak terimakasih atas informasinya, saya rasa saya harus berlari lagi, orang yang dimaksudkan bapak sudah mencari saya”pamitaku
“hati-hati nak semua ini bisa dimusnahkan dengan satu cara”jawabnyaaku pun tertarik dengan jawaba si bapak itu.
“apa tu pak”sahutaku lagi
“sesuatu yang terjadi ketika ini bisa berhenti dan orang-orang itu akan musnah kalau ada sepasang lelaki yang mempunyai kekuatan dan ketulusan cintanya yang berpengaruh dan mempunyai kalung yang bisa memusnahkannya. dan mereka itulah reinkarnasi dari sepasang pangeran dan putri dari kerajaan langit biru”tutur sang bapak
“pangeran, putri, reinkarnasi, kalung, kerajaan langit. ahh Bahasa apa itu, sekarang zaman modern menyerupai ini emang masih ada yang menyerupai itu yah”guamku pelan
Iyaa saya bahkan hampir lupa bibi dan sella yang saya asumsikan berubah menyerupai ini akan menemukanku, aku pun terus berlari mencari daerah persembunyian yang aman.
“Reyhan, Reyhan saya memanggilmu dimana kamu, aku sangat membutuhkanmu, aku sangat takut reyhan”kataku lirih
Aku lari dan terus berlari tanoa henti menelusuri desa ini, dipersimpangan jalan ada seseornag yang menarik tanganku.
“reyhan”pikirku
“bukan jihan, aku clara. Aku tak bisa menemukan reyhan untukmu ketika ini. Situasi disin taka man untukmu seharusnya kau tak kembali kesini. Kita harus mencari daerah yang sangat kondusif ikuti aku” ajak clara membawaku berlari dengan cepat
“ada apa ini ra, kenapa bisa menyerupai ini?tanyaku
“simpan pertanyaanmu jihan, kau jangan terlalu banyak berpikir. Yang kita pikirkan ialah bagaimana cara kiita menghentikan ini.”sahutanya
Entahlah saya tak bisa mencerna situasi ini, aku hanya bisa mengikuti calara ketika ini, kami terus saja mencari daerah yang aman. Clara pun membawaku ke daerah wahana yang sama mengerikannya dengan situasi ini, srrrt saya menghentikan langakahku ketika melihat wahana yang akan ku masuki ini. Jantungaku ketika ini tak teratur syukurnya saya tak mempunyai penyakit jantung kalu tidak saya akan berakhir di Desa ini dari tadi.
“Kau takut?”Tanya Clara
“Emppp, a…aku “jawabku terbata-bata dan tak bisa menuntaskan kata-kataku
“Baiklah kalau kau takut, pejamakan matamu. Aku yang akan menuntunmu”sahutanya
“Aaaaaaa ‘teriakku
“Shuttt jangan berisik nanti para monster itu mendengar suaramu”sahut seseorang yang menepuk pundakku.
Aku dan clara pun menatap kearah bunyi itu
“Siska “sahutaku lirih
“Ayoo kita tak punya waktu berbincang-bincang disini, cepat kita lari”ajak clara
“Iya benar jihan”sahut siska
Kami pun mendapatakan ruangan yang kami anggap kondusif untuk ketika ini, kami pun membisu dan memikirkan cara menghentikan semua ini.
“Hey Clara siska. Bagaimana semuanya ini terjadi? Tanyaku
“Entahlah, ini terjadi secara tiba- tiba bahkan keluargaku pun sudah berkembang menjadi monster itu’sahut siska
“Bagaimana Reyhan yah”gumamku lirih
“Benar orang-orang di desa sudah hampir semuanya menjadi monster, dan saya tak menemukan reyhan jihan.”sahut clara
Tanpa sadar akupun meneteskan air mata, dan ingat kan perkataan bapak yang saya temui di Mesjid itu.
“Teman-teman apakah kalian tau cara menghentikan semua in?” tanyaku lagi
“Tidakk” jawab mereka serentak
“Sebelum saya ketemu kalian tadi, aku bertemu seorangg bapak di Mesjid. Kata bapak itu semua ini bisa di hentikan kalau reinkarnasi dari sepasang pangeran dan putri dari kerajaan langit biru bertemu dan mereka mempunyai kalung sebagai kekuatan dan ketulusan cinta maka semua ini akan berhenti dan semua orang yang menjadi monster itu akan musnah.”jelasku
“Bagaiman kita bisa menemukan reinkarnasi dari pangeran dan putri itu”Tanya Clara tampak kebingungan
“Bahkan saya pun resah dan tak percaya dengan semua ini”sahutaku
Disaat kami bertiga dilanda kebingungan, tanganku pun menyentuh sebuah kertas, karena disini penerangannya tampak gelap kami pun tidak Nampak terang melihat goresan pena yang ada dikertas itu.
“Coba sini saya lihat”kata siska
“Seseorang yang terkenan gigitan dari monster beliau akan menjadi menyerupai itu juga. Dia akan berlaku baik atau buruk tergantung dari niatanya sebelum beliau menjadi monster. Kau akan menemukan reinkarnasi dari pengeran dan putri kalau orang yang menggunakan kalung itu memancarkan cahaya dari kalungnya. Itulah simbol dari kekuatannya dan beliau harus menemukan pasangannya untuk menyatukan cahaya untuk memusnahkan para monster.”kata siska yang membacakan isi dari kertas itu
“Apa itu “tunjuk Clara pada kalungaku
“Iya, kalungmu menggeluarkan cahaya jihan
“Berdasarkan isi pesan di kertas ini, orang yang menggunakan kalung dan memancarkan cahay ialah reinkarnasi dari pangeran dan putri. Berarti kau ialah reinkarnasi dari putri?”jelas siska tak percaya
“Bagaimana ini bisa terjadi”tanyaku panic
“Darimana kau mendapatakan kalung ini jihan, kau harus menemukan reinkarnasi dari pengeran semoga kau bisa memusnahkan ini? sahut clara
Ketika kami berbincang-bincan, ada bunyi ngaungan dluar sana, ya para monster ternyata juga berada disini, aku pun tambah panic ditambah lagi dengan surat yang kudapat yang menyatakan bahwa saya ialah reinkarnasi dari sang putri yang harus bersatu dengan pangeran. Siapa yang menawarkan surat ini dan bagaimana caranya saya menemukan pangeran? Gerutuku tambah panic
“Ssst kita harus membisu dulu dan jangan berisik semoga monster itu tidak menemukan keberadaan kita disini”bisik siska
“Oh iya kau mendapatakan kalung itu darimana han? tanya Clara lagi
“Oh iya kalung inilah alasanku kembali ke Desa ini. Ini ialah pinjaman dari Reyhan”terangaku pada kedua temanku
“Mungakinkah reyhan reinkarnasi dari pangeran? tanya siska dan Clara saling tatap
“Bagaiman mungakin, kan beliau tidak mempunyai kalung, kan beliau hanya menawarkan kalung ini padaku’sahutaku
“Mungakin aja beliau juga mempunyai pasangan kalung ini tanpa mengataknnya padamu, memangnya apa hubunganmu denga Reyhan?” Tanya Siska
Aku tak mengubris pertanyaan dari siska saya teringat kata-kata reyhan padaku ketika di Danau itu”kalung iniberinisial RJ adonan dai nama kita, kalung ini saya berikan semoga kau mengingataku” mungakinkan Reyhan juga mempunyai kalungnya yang sama?”Tanya ku dalam hati.
“Hey” siska dan Clara menepuk pundakku untuk menyadarkanku dari lamunan
“Eh iya, a… a… saya dan Reyhan … aku… ahh dimana reyhan?’ tanyaku
“jika reyhan mempunyai kalung yang sama denganku dan memancarkan cahaya juga berarti beliau ialah reinkarnasi dari pangeran, aku harus menemukannya taa. Taapi bagaimana caranya?” Tanya ku menatap kedua temanku
Suara ngaungan para monster semakin mendekati ruangan yang kami temoati sedang saya masih memikirkan cara menemukan reyhan.
“Kamu harus keluar dari daerah ini jihan dan harus menemukan reyhan”sahut Clara
“Iya benar han, kami berdua akan mengalihkan perhatian para Monster itu dan ambil kesempatan itu untuk berlari dari daerah ini” sahut siska
“Tapi bagaimana dengan kalian”sahutaku sedih
“Kami tak apa han, yang penting semua ini bisa dihentikan”sahutanya lagi
Kami bertiga keluar dari persembunyian, kedua temanku mengalihkan perhatian para monster dan saya berlari keluar untuk menemukan reyhan yang saya pikir ialah reinkarnasi dari pengeran. Aku pun sudah jauh dari wahana tadi dan berhenti di Toko boneka dan bersembunyi. Disana saya melihat beberapa Reporter sedang meliput hal yang terjadi disini
“suasana menyerupai ini reporter masih saja berani meliput”gumamku
Aku melihat seorang bapak yang tak asing merupakan reporoter itu memasukkan seorang lelaki sebaya denganku kedalam mobilnya, sebelumnya ak melihat ada sesuatu yang bercahaya dileher lelaki itu.
“Mungakinkah itu reinkarnasi pangeran, siapapun itu niscaya dialah reinkarnasi pangeran saya harus kesana”ocehku dalam hati
Aku dengan hati-hati dan mengendap-endap bagaikan maling yang ingin mencuri untuk menuju Mobil reporter itu. Sesampainya disana saya pun mengetuk beling kendaraan beroda empat dan memperhatikan suasana ini, takutanya ada monster yang menggigitaku. Ketika beling mpbil itu, pintu kendaraan beroda empat pun pribadi terbuka untukku.
“Mauklah nak”kata bapak itu
Aku pun masuk kedalam kendaraan beroda empat itu.
“Bapak, ternyata benar bapak”kataku kegirangan sehabis itu saya menatap lelaki sebaya itu
“Reyhan”kataku
“Jihan”sahutanya
“Kenapa kau bisa berada disini ketika situasi membahayakan menyerupai ini”sahut reyhan dengan raut wajahnya tampak mengakhawatirkanku.
“Kau taka pa reyhan?”tanyaku lagi
“Heyyy…. Bentaknya. Seharusnya saya yang menanyakan pertanyaan itu padamu bodoh”gertaknya
“Ihh kau menakutakan reyhan, aku kan cuman nanya”sahutaku lirih
“Reyhan, Jihan kalian masih ingat yang saya katakan untuk memusnahkan hal yang terjadi ini kan? Tanya bapak yang menghentikan perdebatanku.
“Iya pak, aku ngat “ kata kami serentak
“Coba kalian perhatikan kalung kalian masing-masing cahaya nya tampak bersinar terang kalau kalian bersatu dan…”kata-kata bapak dipotong oleh Reyhan
“Dan ketulusan cinta kami akan menjadi sumber kekuatan untuk memusnahkan para monster kan pak”sahutanya
“Betul sekali nak”sahut bapak itu tersenyum menatap kami berdua.
“Jadi, ketulusan cinta kami ya pak yang akan memusnahkan monster out, bukannya ketulusan cinta panggeran dan putrinya beneran ya? Bagaimana caranya ? tanyaku kebingungan
“Kamu bener-bener bodohnya ya cewe cerewet”ledek reyhan
‘Ahh kau tuh yang banyak cincong disituasi menyerupai ini masih aja banyak cincong bukannya cari solusi”balasku
“Begini Jihan ssahabat kecilku ceweku yang cerewet, pakah kau tidak menyadari perasaan dan perhatianku ini? Apakah kau tidak mempunyai perasaan padaku? Tanya dengan menatapku dengan tatapan yang menciptakan wajah ku memerah
“Perasaan apa maksudmu?tanyaku layaknya orang bodoh
“Perlukah saya jelaskan secara rinci? Tanyanya lagi
“iya”sahutaku ketus
“Jihan dari dulu hingga kini perasaan ku padamu itu sama, aku menyayangi dan mencintaimu melebihi dari seorang sahabat, bahkan saya sangat merindukanmu setiap ketika dan berharap kau kembali padaku. Saat bapak ini menyampaikan padaku bahwa saya ialah reinkarnasi pangeran dari kerjaan langit biru dan harus menemukan sang putrid an menyatukan cinta saya takut jihan, kenapa saya takut, karena cintaku hanya untukmu. Syukurnya reinkarnasi sang putri itu ialah kau jadi saya tak perlu khawatir lagi. Sahutanya denga senyum manisnya yang bisa membuataku membisu seribu Bahasa
“Da.. darimana kau menerima kalung ini? tanyaku terbata-bata sebab gugup mendenggar ungakapan dari Reyhan
“Ahh itu, aku mendapatakan sepasang kalung bertulisankan RJ ini dari seorang kakuk di hutan. Dan insial RJ ini saya rasa sempurna sekali kan? Tanyanya
“Bagaiman keluargamu Rey? sahutaku lagi
“Kurasa mereka semua sudah menjadi monster, oh iya saya juga menemukan bibi, sella dan keluargamu disini menjadi monster.”jelasnya
“Iya saya tau”sahutaku dengan murung
“Jangan bersedih jihan, disini masih ada aku”sahutanya menenangakanku
“Bagaimana perasaanmu padaku? Tanya yang sukses menciptakan jantungaku hampir copot seketika
Aku membisu sejenal mengumpulkan kata-kataku untuk menjawab pertanyaan ini.
“Rey apakah kau tau alasanku kembali kesini, aku memang sengaja gak ngasih tau kau takutanya kau murka sebab kalung pemberianmu ini tertinggal dirumah bibiku. Dan ternyata suasana desa ini berubah mengerikan menyerupai ini, setiap harinya saya terus berlari bersembunyi dari para monster dan memikirkan bagaimana keadaanmu hinggga saya tahu kebenarannya bahwa saya ialah reinkarnasi dari sang putrid an harus menemukan pangeran. Aku pun berpikir matang bahwa kau lah penggera itu makanya saya mencarimu. Dan untuk perasaanku, kurasa saya membutuhkanmu untuk mengisi hari-hariku bukan hanya seorang sahabat tapi…aku memotong perkataan ku sebab malu
“Tapi apa jihan?’tanyanya menggodaku
“Ahh sudahlah saya malu”sahutaku
“Layaknya sepasang pangeran dan putri yah ?godanya
“Apakah kau siap jihan? Tanya lagi
“Siap apa.” Tanya ku kebingungan
“Siap untuk menyatukan kekuatan untuk memusnahan monster-monster itu”terangnya
“Oke “sahutaku bersemangat
Kami pun keluar dari kendaraan beroda empat dan saling tatap dan tersenyum, dank am=lung RJ yang kami pun memancarkan sinar yang sanggat terang, para monster pun musnah dan hilang tanpa jejak. Para reporter dan bapak yang ada di dalam kendaraan beroda empat pun juga menghilang. Dari kejauhan saya pun melihat siska dan Clara melambaikan tangan dan ikut menghilang. Makara hanya kami berdua lah yang benar-benar insan yang ditinggal di Desa ini.
“Jadi kita harus bagaimanan lagi ini?”Tanya reyhan menatapku
“Apakah kau mau tetap tinggal disini atau menetap di sisiku? sahutaku
“Baiklah saya akan menentukan pilihan kedua menetap disisimu Jihan, Ikut kau ke Kota tapi tunggu dulu saya membawa barang-barangaku dulu yah, “pintanya
Aku dan reyhan pun mampir kerumahnya dan berkemas-kemas kembali ke Kota.
“Kau bisa mengendarai mobil? Tanyaku
“Iya, aku bisa walaupun jarang mengendarainya?sahutanya
“Baiklah, kita pelan-pelan saja yah. saya lelah saya mau tidur”pintaku
Drttt… drtt… drrt handphone ku bergetar, aku gres menyadari bahwa lima puluh panggilan tak terjawab dari Ayah dan ibuku selama insiden ini. Tak ada waktuk untuk memegangg handphone ketika itu. kini barulah saya leluasa untuk bernafas sebab semua monster telah musnah. Aku pun mengangakat pangggilan dari papah.
“Sayang, kau dimana? tanyanya
“Tenangg pah kini saya baik-baik saja, aku dan reyhan lagi di perjalanan kembali ke Kota. Apa papah izinkan Reyhan tingggal bersama kita dan kuliah bersama ku? Tanyaku
“Masalah itu simpel diatur nak, yang penting kau harus kembali dulu”sahut papah
“Baiklah pah, ku tutup telponnya dulu ya pahh”sahutaku lagi
“Iya sayang, hati-hati di jalannya”jawab papah
“Oke pah”
Setibanya dirumah saya pun disambut kedua orang tuaku dan adikku dengan senyuman yang saya rindukan, mereka pun juga mendapatkan reyhan dengan terbuka.
“Hello pak, bu” sapa reyhan pada mamah dan papahku
“Hello juga nak Reyhan, ayo masuk kalian harus istirahat”sahut mamahku
“Kamu bisa istirahat di lantai dua disana reyhan”jawab papah
“Baik pak”sahut reyhan yang kurasa agak kaku
Aku dan reyhan pun duduk-duduk ditaman samping rumahku sambil berbincang-bincang dan bercanda. Kini reyhan benar-benar berada disisiku, dan papah pun juga mengakuliahkan nya di kampusku. Aku dan reyhan pun hidup bahagia, setiap harinya saya dan reyhan berangakat bersama ke kampus sebagai sahabat dan kekasihku.
Kejadian yang mengerikan itu kau delete dari ingatan kami dan kami hanya fokus pada masa depan yang akan kami hadapi.
The end
Profil Penulis: -
Advertisement
