I LOVE MIRA
Karya Afshen
Cinta itu indah iya kan?
--
Aku menatap gila kearah arya yang duduk disamping kananku. Oh bahwasanya ada apa dengan dia? Apa ada yang salah dengan pakaianku? Atau wajahku? Oh ayolah bahwasanya kenapa sih?
"Ya memangnya ada yang salah dengan wajahku?" bukannya menjawab ia malah tersenyum gila "kamu sakit?" saya menaruh telapak tanganku didahinya
"Mir saya ganteng engga sih?" ha?
"Hahahaha kau kenapa sih? Sakit?"
"Kalo saya pacaran berdasarkan kau gimana?" saya dibentuk cengong olehnya
"Ma-maksudnya?"
"Kamu tau engga ansfa?"
"Anak paskibra iya kan?" arya menangguk. Semua waktu istirahat kita habiskan untuk saling bercerita wacana persoalan masing-masing. Aku cukup kaget dengan penuturannya.
"Aku udah pacaran sama ansfa. Baru jadian kemaren sih" gila ko ada yang sakit dibagian dada kiriku? Sakitnya sih tak seberapa tapi perih dan ngilunya itu yang tak terhingga.
Sudah seminggu lebih sehabis penuturan arya, saya mencoba menjauhinya. Aku berjalan menuju musolah. Niatku sih ingin solat duha menyerupai biasanya, tapi? Kakiku berhenti melangkah. Sesak! Ya allah sakit. Arya memeluk erat badan ansfa,posisi mereka membelakangiku. Aku berbalik memutar tuhuhku 180 derajat. Melangkah menjauhi mereka berdua.
"MIRA!" bagaikan tersambar petir. Dadaku sesak, kepalaku pening,mataku perih perih sampai pada kesannya menjatuhkan air mata. Mengelapnya dengan garang kemudian berlari berlari entah kemana yang penting saya dapat jauh dari mereka berdua. Apa hak ku? Aku hanya temannya! Aku bukan siapa-siapa! Pacar bukan sodara bukan! Lantas mengapa saya sakit hati ketika melihat ia berpelukan dengan perempuan lain?.
SEEEETTT
Aku mencicipi sebuah tangan kekar menarik tanganku. Aku memberontak mencoba melawan tapi tenagaku kalah jauh dengan dia
"Tolong"lirihku
-
![]() |
| I Love Mira Karya Afshen |
Arya berlari mengejar mira. Hatinya berkecamuk, sudah seminggu lebih mira menjauhi dirinya. Tak pernah lagi menyapa, tak pernah lagi berbicara padanya. Semua terasa berubah ya berubah sehabis kejadian itu.
"Tolong" arya yakin itu bunyi mira. Ia berjalan kearah sumber bunyi "mira?!"
BUK
1 bogeman berhasil arya luncurkan kewajah laki-laki yang membawa mira kegudang yang gelap menyerupai ini.
BUK BRAK
Kini badan arya yang terpental karna pukulan laki-laki bercadar itu
"SEBENARNYA APA TUJUANMU!"arya berjalan mendekati laki-laki tadi
BUK
BUK
BUK
BUK
Acara pukul memukulpun tak terelakan lagi.
-
Hal pertama yang saya lihat ketika membuka mataku yaitu sosok laki-laki yang selama ini ku jauhi
"Ar?" saya mencoba duduk. Aku mengedarkan pandanganku kesegala arah
"Ini kamarku"aku menoleh kearahnya "kamar?"
"Ya. Tadi kau hampir saja diculik" oh iya saya gres ingat! Aku menatap intens wajah arya. Lebam begitu banyak lebam disana
"Ini?"ucapku seraya memegang salah satu luka yang ada didekat bibirnya
"Ah engga papa ko" engga papa apanya?
"Ini harus diobati!"aku melirik kesampingku. Ah kebetulan ada kotak p3k. Aku mengambilnya
"Sini supaya saya obati" ketika ini kita berdua duduk berhadapan diatas ranjang
"Mir"arya memegang tanganku yang berada diwajahnya. Diam saya hanya diam
"Maaf" saya menatapnya tak percaya
"Untuk?"
"Karna membohongimu:-)" saya mengeryit tak mengerti
"Hahahahahahaha" saya masih diam
"Mira"ia menangkup wajahku dengan kedua tangannya. Dia semakin mendekatkan wajahnya semakin akrab kemudian ia membisikan sesuatu padaku
"Happy birthday mira" butuh beberapa detik untukku mencerna kata-kata yang dilontarkannya.
Ah hari ini? Ulang tahun ku?
"Jadi semua ini palsu?" arya menangguk
"Kamu sama ansfa juga palsu?"
"Yap"
"Pelukan itu?"
"Palsu"
"Pria itu juga?"arya menggeleng. Aku menautkan kedua alis
"Pria itu dan luka ini-"menunjuk luka yang ada diwajahnya "ini asli. Begitu pun dengan cinta ku untuk mu"
BLUSH
Panas menjalar keseluruh badan terutama dikedua pipiku. Aku menekan sedikit keras kapas yang ada ditanganku keluka yang ada diwajahnya. "aw sakit mir"keluhnya
"Bodo"
"Aishh marah?"
"Cie marah. Cie"aku masih diam
"Beneran marah?"nada suaranya melembut
"Mir? Mira!"dia mengguncang kedua bahuku. Eh?
Arya memeluku dengan erat "maaf maaf"ucapnya
"Aku engga bermaksud ngebuat kau sakit. Aku cuman mau tau gimana reaksi kau kalo ngelihat saya sama cewek lain. Aku begitu senang ketika tau kalo kau cemburu. Tapi semua itu sirna ketika kau jauhin aku. Aku saya engga mau kau jauhin saya nyuekin saya lagi. Aku engga berpengaruh saya cinta sama kau mir" ia melepas pelukannya menatapku dengan intens
"Mira. Maukah kau jadi orang yang selalu ada untuk ku?" ada rasa senang dilubuk hatiku. Perlahan namun niscaya saya menganggun. Arya memelukku kembali
"Jadi kita pacaran?"tanya ku. Arya menggeleng
"Kita akan menikah"ucapnya mantap
"HA?!"
HELLO AKU MASIH SMA!
Tamat:-D
Profil Penulis:
Nama titin maryatin
facebook: Titin maryatin
umur: 14 tahun
Advertisement
