Kisah Usaha 6 Bersaudara Karya Ratni Sari Silalahi

Info Populer 2022

Kisah Usaha 6 Bersaudara Karya Ratni Sari Silalahi

Kisah Usaha 6 Bersaudara  Karya Ratni Sari Silalahi
Kisah Usaha 6 Bersaudara  Karya Ratni Sari Silalahi
KISAH PERJUANGAN 6 BERSAUDARA
Karya Ratni Sari Silalahi

Nama Saya Ratni Sari Silalahi, Saya akan bercerita wacana kisah usaha 6 bersaudara . Cerita ini merupakan kisahnya aktual yang saya dan saudara/i saya alami. 

Di sebuah perkampungan, Tigaras tepatnya di desa Parbalohan di sanalah daerah tinggal kami. Kami terdiri dari 6 bersaudara, kakak pertama, kedua, dan ketiga mengenal wajah mama , namun saya dan kedua adik saya tidak mengenal menyerupai apa wajah mama, alasannya ialah mama meninggal pada ketika kami sangat kecil . Kami hanya hidup bersama Ayah dan nenek dari Ayah , nenek sudah sangat bau tanah dan Ayah sakit-sakitan. Pada ketika itu saya belum mengerti apa arti seorang ibu, apa arti kehilangan, walaupun dulu teman-teman saya memanggil ibunya dengan sebutan "mama" sama saja, saya tidak tahu apa maksudnya, saya memang melihat di dalam keluarga mereka ada perempuan dan laki-laki yang umurnya hampir sama dengan saya, pada ketika itu saya tidak berfikir "kenapa di rumahku tidak ada sorok perempuan menyerupai yang di rumah mereka" ,yaaah...aku masih sangat kecil pada ketika itu. 

Dari kecil kami sudah diajarkan ayah untuk mandiri, diajari masak,mencuci, membersihkan rumah, berladang, dan ia menyampaikan "ini akan sangat dan sangat bermanfaat bagi kalian suatu ketika nanti".

Pada ketika saya duduk di kelas V SD, ntah kenapa Ayah begitu bersemangat mengajak kami ke ladang untuk menanam kopi , ntahlah, tak biasanya ia menyerupai itu. Ketika semuanya sudah selesai, 2 ahad kemudian ayah sakit keras dan hanya bisa terbaring, sehabis lambat laun kamipun mengetahui penyakitnya, ternyata penyakitnya Lever dan Asma. Sangat murung alasannya ialah mau berobatpun tidak ada uang ,jangankan untuk berobat, untuk makan nasi saja kami tidak sanggup untuk membeli beras, pada ketika itu kami hanyawbisa makan ubi kayu rebus tanpa pakai garam untuk memberi sedikit rasa, benar-benar dingin rasanya ,tapi mau tidak mau  itu harus dimakan untuk kami tetap bertahan hidup.

Pada ketika saya duduk di kelas VI SD, kopi yang kami tanam dulu sudah besar dan berbunga , ku lihat di wajah ayahku ada senyum yang lebar nan bagus yang seakan-akan senyum itu belum pernah ku lihat sebelumnya, hatiku,nenek dan saudara/iku juga ikut senang melihat perkembangan kopi tersebut.

Saatnya kami menyantap ubi tanpa garam sebagai pengganti makan siang kami, sehabis kami final makan ubi, ayahku tiba-tiba bicara sambil tersenyum, "Kopi yang kita tanam ini akan menciptakan kalian makan nasi lagi" :'( ohh...Tuhan ! Pada ketika itu saya benar-benar galau harus memposisikan hatiku dalam suasana apa, apakah senang atau sedih. Senang alasannya ialah tak usang lagi kami akan mencicipi nasi lagi sehabis berbulan-bulan kami tidak menyentuh nasi, murung alasannya ialah ayah bilang kalian" , kenapa? Kenapa pakai "kalian?"kenapa tidak "kita" :'( .

Matahari mulai terbenam mengambarkan hari sudah sore, kami lekas pulang ke rumah. Aku, dan kedua adikku bermain-main di halaman rumah bersama dengan sahabat yang lainnya. Sementara itu, Ayah pergi ke Warung Tuak, tapi tak usang kemudian ada becak berhenti di depan rumah ,penumpangnya 5 orang bapak-bapak termasuk ayahku. 

Kisah Perjuangan 6 Bersaudara  Karya Ratni Sari Silalahi

Aku dan kedua adikku lekas masuk ke rumah dengan suasana hati yang takut alasannya ialah sudah magrib tetapi masih bermainwdi luar rumah. Setelah itu bunyi "minggir...minggir...!! Kasi jalan" , dengan ingin tau ada kejadian apa di luar, kami hendak mau keluar dan masih di pintu , sipemberi bunyi tadi bunyi sudah datang di depan mataku alasannya ialah saya yang paling depan mau keluar, pada ketika itu saya membisu ! Pikiran melayang-layang !, lemah, tak sanggup untuk menanyakan "pak, ada apa ini? Apa yang terjadi dengan ayahku? Kenapa di lisan dan di badan ayahku berlumuran darah? Kenapa ayahku memuntahkan darah (memang sebelumnya sudah pernah juga muntah darah tapg tidak separah ini) mulutku sedikitpun tak sanggup lagi berkata apapun namun hati tak berhenti menyuruhku menanyakan itu, pada ketika itu hanya air mata yang sanggup berbicara ketika hati dan lisan tak bisa mengeluarkan sepatah katapun. 

Tersontak di pikiranku, "oh Tuhan :'( Aku sudah Yatim Piatu ,aku tidak mengenal ibu, namun ayah yang sekaligus jadi ibuku begitu cepat Engakau panggil Tuhan, inikah arti senyum bagus ayahku ? Inikah arti dia menyampaikan "kopi ini akan menciptakan "kalian" makan nasi lagi" jadi dia menyampaikan itu,Dia tidak ikut makan nasi bersama kami? :'( "

Tak kuasa aku,hanya air mata yang mengalir deras, tak peduli mata sudah sebengakak apa.  Beliau meninggal tanpa menyampaikan apapun, hanya nafas yang bisa dihitung dengan jari 5 :'( Beliau hanya melihat kami satu per satu dan meninggal.

Kurang lebih 3 tahun kemudian, nenek juga ikut meninggalkan kami. Sangat galau kenapa semua yang ku sayang pergi begitu jauh ,jauh dan tak sanggup ku raih lagi :'( Setelah ayah dan nenek pergi , semua harta (yang memang tak seberapa) diambil keluarga, hahaha :'( kadang saya heran , kenapa semua ini terjadi ? Keluarga ialah darah yang tak jauh tega melaksanakan itu pada kami anak yatim piatu :'( Dan mereka tega menyampaikan ini sehabis kami takwpunya apa-apa "sebenarnya kami sudah usang memisahkan diri dari kalian dan tanpa ada ikatan keluarga". Oh Tuhan :'( tega sekali mereka mencampakkan kami yang tak berdaya ini? , tapi saya tahu Tuhan, mencapai finish akan banyak rintangan . 

Walaupun demikian, mereka membuang kami, mereka tetap keluargaku, walaupun sudah banyak hal yang mereka lakukan pada kami. Adikku yang paling kecil sekolah di depan keluarga, adik yang kedua berada di daerah keluarga namun tidak sekolah, saya sendiri kuliah dan kini sudah semester 2, kakak yang pertama, abang, dan kakak yang ketiga sudah menikah. 

Puji Tuhan, ini semua alasannya ialah berkat Tuhan alasannya ialah Kasihnya besar melihat kami. Di Setiap duduk masalah niscaya ada jalan keluar dalam mencapai kebahagiaan akan selalu ada rintangan, namun bersabarlah. "Akan selalu ada jalan di ketika seakan tiada jalan"

Hmm... Mau tahu dongeng di balik saya bisa Sekolah Menengan Atas dan kuliah? Di tunggu ya ({}) masih banyak kisah usaha saya, dan lebih memilukan hehe :'( bersama-sama pengen nangis mengingat semuanya. Semoga bermanfaat !!!! SEMANGAT !!!!!!

Profil Penulis:
Nama               : Ratni sari silalahi
ttl                      : parbalohan, 03 juli 1996
J.k                     : perempuan
Status              : mahasiswi
asal                  :sumut, Tigaras, Parbalohan
Sekarang        : Palangaka Raya
Fb                     : Ratni Silalahi Ucil

Advertisement

Iklan Sidebar