Manakah Cintamu Karya Salsabila Dwi Putri

Info Populer 2022

Manakah Cintamu Karya Salsabila Dwi Putri

Manakah Cintamu  Karya Salsabila Dwi Putri
Manakah Cintamu  Karya Salsabila Dwi Putri
MANAKAH CINTAMU
Karya Salsabila Dwi Putri

Pikiranku mulai melayang memikirkan seorang lelaki yang sangat mengecewakan hati semua perempuan ,bahkan saya yakin tidak akan ada perempuan yang mau diperlakukan demikian. Kecewa sudah niscaya tidak luput juga rasa murung .Sedikit kucurahkan nestapa hati ini ,Hari itu berjalan lancar ibarat biasa saya duduk bersama dengan sahabatku,Aliyah. Jam penantian sudah terdengar menjerit apalagi jikalau bukan jam istirahat saya setuju untuk memakan bekal bersama. Lalu datanglah Fahrul yang tiba – tiba duduk di depanku kemudian memakan bekal bersamaku entah kenapa Aliyah pribadi menyudahi makannya seakan terganggu dengan seorang lelaki yang berjulukan Fahrul itu ,awalnya saya menarik tangannya sambil kuberi instruksi mata mengiba padanya supaya tetap menemani saya makan ternyata beliau kebelet ke kamar mandi tutur katanya menyudahi prasangka burukku perihal kehadiran Fahrul namun tetap saja kuterima imbasnya ,ya sudah mau bagaimana lagi dalam sederet saya hanya berdua dengan Fahrul.

“Sofia ,kamu makan sama apa?”sambil memindah posisi makannya berhadapan denganku ,hal ini mengejutkan diriku ,sontak tatap mata tajam menyerang diriku ,malu pada diri ini tak tertahan lagi mungkin pipiku memerah – ruah kucoba berkata tegas “Seperti biasa sama nasi goreng ,kenapa ?”
“Eh…nggak apa cuma tanya ,loh sudah habis “dia melihatku menutup kawasan makanku saya nggak suka ngobrol sama anak laki yang belum erat sama saya dan saya juga nggak lezat jadi materi ocehan gossip anak lain 
“Belum tapi saya sudah kenyang ,aku mau cari Aliyah “sambil berdiri 
“Tunggu “sambil memegang tanganku saya menatapnya absurd dengan sendririnya beliau melepaskan tanganku tingkahnya itu mengundang siulan burung beo dan batuk rejang dikelasku“Aku mau ngomong sama kau “melihat perilakunya tadi saya sangat kecewa tapi kucoba untuk menghargai dia 
“Ngomong apa “jawabku datar 
“Jujur saya suka sama kau ,kamu mau jadi pacarku”kalimat itu terlontar dari bibirnya yang belepotan sisa masakan sungguh saya tidak ada rasa sedikitpun untuk beliau malah untuk orang lain itupun saya pendam tidak ada seorang pun yang tau bahkan sahabatku sendiri ,aku tidak tahu harus menjawab apa tetap saja hatiku berdebar saya juga tidak mau untuk menciptakan Fahrul kecewa 
“Maaf Rul ,aku nggak sanggup jawab kini beri saya waktu ,Assalamualaikum “aku pergi menuju kamar mandi untuk menyusul Aliyah tapi beliau tidak ada mungkin beliau ada di Kantin ,tidak ada juga sudah mungkin beliau ada dikelas 

Manakah Cintamu  Karya Salsabila Dwi Putri

Dalam perjalanan kupikirkann kalimat Fahrul baik – baik kalimat itu sudah sangat niscaya dan terang apakah saya harus menerimanya atau saya menanti seorang lelaki idamanku Mas Reza saya tahu memang tidak ada orang yang tepat saya tahu saya sudah tidak besar lengan berkuasa menanti Mas Reza yang selalu cool kepadaku tidak ada kejelasan dan tidak niscaya ,bel masuk sudah berbuny nyaring ke pendengaran segera saya menuju kelas dan memulai pelajaran kembali di tengah sibuknya hari ,aku masih sempat saja menemui Fahrul yang sibuk melirikku sambil kutangkap senyum manisnya yang menciptakan lesung pipinya terlihat ,aku dan Aliyah setuju untuk sholat dhuhur berjama’ah sesudah pulang sekolah sebab mushola yang kecil itu sudah penuh dengan para siswa. 

Bel itu tidak usang sudah berbunyi lagi ,aku segera bergegas sambil berlari kecil tentu saja sambil bergurau kulihat mushola sangat sepi hanya ada saya dan Aliyah ,tidak dilema bukannya sholatnya niscaya akan semakin khusyuk sesudah wudhu kulihat ada seorang lelaki ,Fahrul lagi awalnya saya sedikit salah tingkah sebab kalimatnya tadi kucoba untuk segera mengusai diri dengan tetap mengingat Allah saja ,Aliyah memintanya menjadi imam dan beliau mau selesainya saya pribadi pergi meninggalkan Fahrul dan Aliyah ,aku tidak mau memandangnya tapi tidak selang usang beliau mengejarku dan mengucapkan kalimat itu lagi dan saya tetap pada pendirianku untuk tidak menjawabnya,  menyelesaikan hariku

Mentari sudah terbit di ufuk timur warna langit yang gelap sudah terang benderang keputusanku sudah bundar saya mau mendapatkan Fahrul apa adanya saya bergegas berangkat sekolah saya ingin segera mengungkapkan isi hati yang membara ini, senyum di pipiku ibarat mengembang tiada habisnya dan tak terasa saya sudah hingga dan saya mendengar suaranya semakin hati ini melayang ke angkasa ,langkahku serasa ringan 

Betapa terkejutnya diriku melihat beliau ada di depan kelas dengan posisi berjongkok sambil memegang tangan Aliyah ,awalnya saya tidak mempunyai prasangka sambil mengungkapkan isi hatinya, air mataku menetes hati membara dengan amarah bacokan pedang serasa membelah tubuhku apa maksud semua ini kenapa kau menembakku tapi kau juga menembak yang lain dan kenapa harus Aliyah beliau sahabatku Fahrul saya sahabatnya tega sekali kau merusak persahabtan ini kau nodai dengan tingkahmu ,hatimu ,dan perasaanmu ,sungguh saya tidak besar lengan berkuasa melihatnya

Kutinggalkan mereka berdua saya menuju taman yang akan selalu kukenang disini masih terbayang wajah Aliyah ,tawanya ,senyumnya dan semua perihal Aliyah apakah secepat ini persahabtan ini runtuh apa secepat ini saya harus berpisah dengan Aliyah kawasan saya bercerita ,tempat saya bergurau ,tempat segalanya bagiku .Ya Allah saya akui saya salah saya sudah berniat mendapatkan Fahrul dan itu berarti saya akan mendekati zina tapi haruskah dengan cara yang ibarat ini ,aku terima semua nasib ini dan saya akan selalu mengingatmu ,Tuhan dalam memilih segala hal dan tidak akan kuulangi ini kembali

Profil Penulis:
nama :Salsabila Dwi Putri
TTL :11 september 2001
facebook :Salsa Bila
Advertisement

Iklan Sidebar