JATUH CINTA SENDIRIAN
Karya Raihanah
Jika ditanya perihal apa yang paling sederhana dari cinta, saya akan menjawab cinta dalam diam atau biasa disebut cinta sepihak. Cukup satu tokoh yang berperan aktif di dalamnya, meskipun bergotong-royong tokoh utamanya yakni dua. Cinta sepihak itu lucu. Kamu akan senang ketika menatapnya dari kejauhan, tapi aib untuk berhadapan langsung. Cemburu rahasia dengan orang yang akrab dengannya, padahal statusmu 'tidak siapa-siapa baginya'.
Kadang cinta sepihak dapat jadi suntikan bagimu. Kamu akan menciptakan hal-hal gres yang semoga menciptakan ia melirik kearahmu. Walaupun gagal, setidaknya kau telah berusaha selangkah lebih maju. Kamu akan mencari tahu apapun perihal dia, mulai dari akun sosial medianya atau bertanya kepada temanmu yang kebetulan yakni temannya.
Cinta sepihak umumnya mengharapkan beberapa hal; Seseorang yang kau sukai tersenyum kearahmu, mengetahui namamu, menyapamu, mengobrol denganmu, atau bahkan ia membalas perasaanmu. Para pecinta sepihak ini akan berekspektasi kisah cintanya menyerupai film 'a crazy little think called love' dimana orang yang disukai membalas perasaannya dan berakhir bahagia, namun nyatanya tak semua pengagum rahasia berakhir seromantis itu.
Pada akhirnya, pengagum rahasia hanya dapat menjaga perasaan tak terbalasnya. Memandang dari jauh dan berkata dalam hati "itu orang yang saya suka" tanpa berani bicara secara langsung. Terus-menerus mengulangi siklus yang sama hingga kesudahannya takdir yang akan menentukan kisahnya, terbalas atau terlepaskan.
***
Dahulu saya pernah menyukai seseorang. Seorang siswa Sekolah Menengan Atas yang juga disukai banyak orang. Bagiku, beliau menyerupai tokoh utama lelaki di komik atau novel. Ia mempesona. Sampai saya jatuh dalam pesonanya begitu dalam. Sedangkan aku, hanyalah seorang siswi yang tidak ada karismanya. Sama sekali tidak menarik. Bahkan mungkin ia tak tau namaku. Orang itu 'kamu'.
Aku jatuh cinta sendirian, menanggung rasa sendirian. Bahkan berpapasan denganmu yakni hal yang paling menyenangkan yang ingin ku ulang beberapa kalipun. Aku sering izin ke toilet berjalan perlahan di depan kelasmu hanya untuk memandang wajahmu sekilas. Itu menyenangkan. Sangat-sangat menyenangkan. Aku selalu ingin tahu tentangmu. Bahkan saya memfollow akun instagram dan twitter milikmu. Walaupun ku tahu kau tak akan mem-follback akunku. Aku hanyalah salah satu dari sekian banyak orang yang menyukaimu. Dan kadang, saya tak sadar akan posisiku. Aku terlampau tinggi berangan-angan. Angan-angan perihal memilikimu.
Pernah suatu hari kau menyebut namaku, memangggilku. "RACHEL!" Sapamu dengan penuh senyum semangat. Ya kau memang selalu tersenyum. Senyum lembut kepada semua orang. Terkadang menciptakan orang-orang jadi 'geer' termasuk aku. Aku gugup. Tapi bercampur bahagia. Kamu tahu namaku. Lalu ku beranikan diri mendekatimu menatap wajahmu.
![]() |
| Jatuh Cinta Sendirian Karya Raihanah |
"I..iyaa, a..ada apa ya?" Tanyaku gugup.
"Sini bentar deh." Kamu menarik lenganku membawaku kesuatu tempat. Aduh jantungku. Kumohon jangan terlalu cepat berdetak.
"Lo sahabat Esty kan?" Entah kenapa firasatku mulai tidak enak. Aku hanya mengangguk.
"Tolong kasih ini buat dia." Kamu menyerahkan sepucuk surat manis yang disertai setangkai bunga mawar. Aku hanya membisu.
Baru saja saya melintasi awan yang berlapis-lapis, tapi saya harus jatuh terhempas ke bumi begitu saja. Aku kehabisan kata-kata, fikir ku jauh melayang. Aku kecewa, kecewa pada hal yang bahkan tak pantas ku kecewakan. Aku tahu kau menarik, sama menyerupai Esty yang menarik dimata para laki-laki. Tapi bisakah kau tidak menentukan dia? Aku tahu kau dan Esty akan menjadi pasangan serasi. Tapi hatimu terlalu baik buat Esty.
Dari matamu, senyummu, gaya bicaramu, saya tahu kau yakni seseorang yang ramah dan romantis. Tapi Esty? Semua orang tau beliau menyukai semua pria dengan satu tipe:kaya. Mulai dari umur belasan hingga kepala tiga pernah menjadi pacarnya. Bukannya saya mau memburuk-burukkan Esty. Tapi itu kenyataannya. Namun kau seolah tak perduli. Namun semua argumen itu tak hingga pada lidahku. Dan lagi-lagi saya hanya dapat mengangguk.
"Okey thanks ya Rachel." Kamu tersenyum ke arahku kemudian berlalu. Aku pun berlalu.
"Ty, ada titipan surat." Ucapku seraya menyerahkan surat itu kepada Esty.
"Dari siapa?" Tanyanya seraya membuka surat tersebut.
"Dari Surya."
"Surya mana sih?" Rupanya ia tidak tahu denganmu.
"Ipa 4." Lalu saya berlalu meninggalkan Esty yang masih tidak tahu denganmu.
Seminggu berlalu. Lalu terdengar kabar bahwa kau dan Esty pacaran. Ya, ternyata Kamu termasuk lelaki yang kaya. Pantas saja Esty sangat melekat denganmu. Andai kau tahu. Walaupun beliau pacaran dengan kamu, ia tak putus dengan pacar terdahulunya. Intinya kau selingkuhannya.
Dia selalu bercerita kepada saya dan teman-temannya yang lain perihal betapa bodohnya kamu, kau yang selalu membelikan barang-barang mahalnya. Dan kami bergotong-royong tidak suka dengannya dan hanya meng 'iya' kan perkataanya. Percuma saja kalau di nasehati, beliau tidak akan menurut. Dasar kepala batu.
Pernah kami memfoto Esty ketika berkencan dengan pacar terdahulunya yang ku tahu ia berusia 30 tahun. Lalu rahasia ku taruh foto tersebut di atas mejamu. Namun ternyata keesokan harinya Esty kisah kalau beliau memberimu alasan bahwa orang itu yakni pamannya. Dan kau percaya. Memang mungkin cinta membutakan semuanya, termasuk akalmu. Hingga pada akhirnya, kau mengetahui segalanya. Kamu tiba ke kelas kami, kau minta klarifikasi darinya, dan beliau hanya bilang,
"Aku mau kita putus sekarang." Dan ternyata kau memohon padanya untuk tidak putus, dan kau dengan bodohnya meminta maaf kepadanya.
"Sayang maafin saya ya, saya gak mau kita putus." Aduh di taruh di mana sih otakmu.
"Aku kesepakatan bakal percaya sama kau aja." Ucapmu dengan sangat memohon kepadanya. Esty pergi meninggalkanmu. Dan kau bersedih, sangat bersedih.
Sejak hari itu, tak terlihat lagi senyum lembutmu. Surya meredup, tak lagi bersinar walaupun ketika siang hari. Ia tak lagi menghangatkan semua orang dengan keramahannya. Pernah ku coba untuk mendekat, tapi saya terlalu takut, atau lebih tepatnya tidak percaya diri.
Lalu suatu hari ketika kau sendiri dan saya menatapmu dari kejauhan seraya memegang sekotak coklat, saya takut mendekatimu, jantungku tak siap untuk serangan mendadak. Kebetulan, ketika itu ada adik kelas yang berlalu di depanku.
"Dek sini deh." Pintaku.
"Ada apa kak?" Tanyanya.
"Nama kau siapa?" Tanyaku kepadanya. Aku memang bukan senior yang galak.
"Aisya kak." Jawabnya singkat.
"Aisya tolong kasih ini ke kaka yang duduk di bawah itu dong." Tanganku menunjuk ke arahmu.
"Baik kak."
"Makasih banyak ya. Jangan bilang ini dari saya ya." Ia hanya mengangguk kemudian berjalan ke arahmu.
Aku melihat dari kejauhan, ia menyerahkan kotak itu kepadamu, dan kau tersenyum kecil. Lalu kau menahannya yang ingin berlalu. Kalian berbincang-bincang sebentar, mungkin hanya saling bertanya nama. Beberapa hari semenjak ketika itu Surya kembali bersinar, ia kembali menghangatkan.
Aku turut berbahagia, tapi ternyata kebahagiaanku tak berlangsung lama. Aku tidak tahu bagaimana jalan ceritanya, yang kutahu ketika itu kau sudah berpacaran dengan Aisya, adik kelas yang kusuruh waktu itu. Kalian saling tertawa bahagia. Biasanya saya juga senang melihat kau bahagia, namun entah mengapa ketika itu saya merasa kecewa.
Tak terang apa yang membuatku kecewa. Aku mungkin kecewa dengan diriku sendiri. Kadangkala saya berfikir, jikalau ketika itu saya yang memberi coklat pribadi kepadamu, apakah saya yang pada kesudahannya bersamamu? Mungkin jikalau ketika itu Aisya tidak kemudian di depanku apakah ia tidak menjadi pacarmu?
Ya inilan takdir. Tak ada yang dapat menebak. Sejak kau berpacaran dengan Aisya kau banyak bahagia, ia seolah memperlihatkan banyak energi positif buatmu. Dan saya hanya sendiri dengan perasaan ini. Menatapmu dari jauh, tersenyum ketika kau tersenyum, dan berguru mengikhlaskan kau dengan seseorang yang membuatmu jauh lebih bahagia.
Ini sakit buatku, namum saya tidak punya pilihan. Inilah resiko orang yang jatuh cinta sendirian, memendam perasaan sendiri, dan sakit sendiri. Namun kau tetap ku kenang sebagai sesuatu yang selalu saya impikan. Kamu yakni mimpi sejatiku. Mimpi yang tak pernah jadi nyata.
Aku dan kamu. Adalah sebuah ketidakmungkinan yang pernah saya usahakan walau berakhir dengan ketidakberuntungnya saya atas kepemilikan dirimu. Semoga kau senang dengan Aisya. Sang Suryaku.
-Rachel, 2015
(Temukan kisah lainnya di wattpad coretan rasa-cerita pendek dengan username saya @raaaaaihanah jangan lupa vote, komen, dan tambah ke perpustakaan ya! Oiya maaf di wattpad gres satu bagian, di usahain bakal update lagi kok. Makanya tambahkan ke perpustakaan ya :) )
Profil penulis:
Namaku Raihanah. Sedang berguru menulis, jadi kalau ada salah-salah mohon di maklumi ya... masih amatir belum berpengalaman :)
Temukan saya di:
Fb : https://web.facebook.com/raihanah.princesskdg
Ig : https://www.instagram.com/iyakahay/
Advertisement
