Antara Persahabatan Dan Perasaan Karya Dewiisti

Info Populer 2022

Antara Persahabatan Dan Perasaan Karya Dewiisti

Antara Persahabatan Dan Perasaan  Karya Dewiisti
Antara Persahabatan Dan Perasaan  Karya Dewiisti
ANTARA PERSAHABATAN DAN PERASAAN
Karya Dewiisti

Apa arti mencinta kalau hanya akan membuahkan luka yang menyayat hati.  Aku terluka di sini,  tak seorangpun mengerti mengapa keluh kesah ini muncul,  bahkan saya sendiri pun kurang mengerti akan semua ini.  Jika waktu bisa ku putar lagi,  mungkin saya tak ingin mengenal dia,  tapi semua telah terjadi,  aku mengenal ia dan semua mengalir sejalan arus air,  tapi ketika ini sehabis saya mengenal ia dan terluka oleh nya,  justru saya ingin berkata bahwa saya tak kan pernah meratapi perkenalan ini. Dan ini yang membuatku lebih tegar.  Aku gres sadar bahwa kehidupan itu aktual dan terus berjalan,  saat saya termangu pun kehidupan akan tetap berlanjut hingga meninggalkan saya seorang diri,  karna itu saya harus bangun dari kerapuhan ini. 

Pada awalnya saya membencinya lantaran sikapnya yang menyebalkan dan membuatku kesal.  dan mungkin lantaran kita sering bertengkar bila bertemu. Ya begitulah. 

Nama pemuda ini yaitu Bayu.  Setelah beberapa bulan kita satu kelas, kita malah menjadi sahabat dekat, ya  memang kebalikannya. tetapi sehabis saya bersahabat dengannya ternyata ia orangnya baik, pintar, dan menyenangkan. 

Entah mengapa, lama-kelamaan sehabis kita berteman saya merasa ia itu selalu ada  untukku,  dia tahu apa yang sedang saya rasakan dan ia sering memberiku nasehat, ia selalu menghiburku dengan kisah lucunya dan tingkah nya yang membuatku jadi tertawa.  Hidup di penuhi canda tawa yaitu gaya kami,  tak ada duduk masalah yang harus dipikirkan walaupun memang ada masalah,  bukan tidak memikirkan tapi kami mempunyai cara tersendiri untuk menanggapi suatu masalah. 

Aku tak tau kapan rasa ini ada,  sebab saya tak pernah menyadarinya.  Sejak berteman ketika itulah saya semakin bersahabat dengan dia.  Bercanda bersama, ngerjain kiprah bersama,  saling tukar pikiran satu sama lain.  Hingga karenanya saya mencicipi sesuatu hal yang nampaknya perasaan ini lebih dari seorang teman.  Terkadang saya terbayang wajahnya, senyumannya, kata motivasinya. Sampai-sampai saya resah perasaan ini dinamakan apa.  Aku bimbang dan ragu wacana perasaan ini bergotong-royong hanya sekedar pertemananatau cinta.  Sahabatku bilang kalau ini cinta. 

Suatu  pagi saya berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motorku dan ketika saya berjalan dari parkiran menuju kelas,  tiba-tiba dibelakang terdengar bunyi yang memanggilku, yang ternyata itu bunyi Bayu dan lantaran kita satu kelas ia mengajakku untuk bareng.  Entah mengapa saya merasa nyaman sekali berada didekatnya. Tetapi terkadang saya merasa tak nyaman dengan apa yang dikatakan teman-temanku, menyerupai pada hari itu ketika saya sedang berjalan berdua sama dia. 

“Hmmm, , kalian berdua tu, bikin iri aja!”goda temanku yang menciptakan saya salah tingkah.  Karena olok-olokan yang sering dilontarkan teman-temanku,  akhirnya menciptakan saya merasa tak nyaman dan berfikir “aku tak seharusnya sedekat ini dengan nya dan saya harus jaga jarak sama dia. ”

Hari terus berganti dengan  seiringnya  waktu,  dan sekarang setiap kali saya melihatnya dan bersahabat dengannya ada perasaan yang berbeda,  aku bertanya-tanya “Apakah ini yang dinamakan cinta?”Dan benar,  perasaan itu muncul dan selalu menciptakan saya gelisah lantaran takut akan semua ini akan di ketahui ia ataupun teman-temanku. 

Suatu hari saya terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan salah satu temanku, 

Yangbertanya”sebenarnya kau sama ia tu pa jadian, kok deket bangget?”

“Emm…gak tu cuma temenan biasa kok”Jawab ku. 

Ya memang tak bisa di pungkiri kalau saya  memang sangat bersahabat sama dia. 

Tetapi, selama ini ada juga teman-temanku yang menyampaikan kalau ia itu baik sama aku, perhatian sama aku, Cuma buat manfaatin saya aja. Tetapi saya tak menghiraukan itu semua  karena saya berfikir saya yang tahu dan saya yang mencicipi itu semua, dan saya rasa ia memang baik sama aku, tetapi entah dengan orang lain. 

Sampai pada suatu hari, saya melihatnya ngobrol di depan kelas dengan seorang wanita yang ku dengar dari teman-teman kalau ia yaitu pacarnya. hal itu eksklusif menciptakan Aku dan Mia(sahabatku) benar-benar terdiam. 

**

Antara Persahabatan dan Perasaan  Karya Dewiisti

Sejak hari itu saya mengetahui bahwa ternyata ia telah mempunyai pacar dan  aku telah menyadari kedekatan saya dan ia yaitu sebatas pertemanan biasa dimatanya. 

Walaupun ia telah mempunyai pacar,  namun perhatiannya padaku menciptakan saya bingung.  Kini saya semakin mencicipi sesuatu yang aneh,  yang mulai merasuki pikiranku wacana dia.  Aku tak tahu apa yang harus saya lakukan dengan keadaan menyerupai ini,  aku tahu ia sudah  memiliki seseorang,  dan saya juga tahu bahwa saya bukanlah siapa-siapa untuk nya. 

Pada hari itu juga, saya melihatnya berboncengan dengan pacarnya untuk mengantarkan nya pulang,  hatiku terasa sakit sekali, dan pandangan Mia pun eksklusif beralih pada ku,  aku tahu bahwa Mia khawatir pada ku.  Aku hanya tersenyum melihat hal itu,  pura-pura santai menanggapi apa yang terjadi. 

“Sakit!” itu yang sebenarnyaakurasakan ketika itu.  Ntah mengapa saya merasa kehilangan sesuatu yang berharga dalam diri ku,  aku merasa tak ada lagi yang bisa menciptakan saya menyerupai ini,  merasa hening ketika bersamanya.  Aku tak pernah mencicipi perasaan menyerupai ini sebelumnya.  Hari-hari yang ku lalui mulai suram,  rasa nya kesenangan ku telah direnggut begitu saja.  Bukan ia yang salah,  melainkan saya sendiri lah yang salah menempatkan perasaan ini.  Harus nya saya terbangun dari mimpi itu ketika saya mulai menyadari siapa saya dan siapa dia. 

Ke-esokan paginya saya merasa menyerupai tak ada semangat untuk hari itu kesekolah dan saya belum siap untuk  melihatnya, tetapi saya berfikir sekolah lebih penting dan saya tetapkan untuk tetap masuk walaupun harus melihatnya ketika itu. 

Akupun berangkat sekolah tanpa ada senyum yang sanggup terlihat. Saat datang di kelas, ya benar dialah orang yang pertama saya lihat dan itu tambah merusak semangatku. Dila(sahabatku)dia yang melihat keaanehan tingkah ku hari itu, eksklusif menghampirikudan bertanya

“Kamu kenapa sih, dari pagi diem ja?”

Aku yang sudah tidak bisa menyembunyikanperasaan ini dan karenanya saya  pun bercerita wacana semua perasaan ku kepada Dila yang bergotong-royong sudah menyadari hal itu. 

Dila yang sudah mengetahui itu semua, mencoba menasihatiku supaya saya bersikap menyerupai biasa ke Bayu, supaya hal itu tidak diketahui oleh nya ataupun sahabat yang lain. 

Sejenak terlintas di pikiranku yang saya rasa semenjak Bayu tlah mempunyai pacar, saya merasa kebersamaan ku dengan ia yang dulunya sangat bersahabat sekarang lama-kelamaan terlihat semakin renggang. Dan hal itu yang menciptakan saya tidak bisa melaksanakan  nasehat dari Dila.  Akhirnya akupun mencoba untuk menghilangkan perasaan tersebut dengan cara bersikap dingin dan menghindar dari Bayu,  tetapi hal itu malah menciptakan Bayu ingin tau dengan ku. 

Aku memang tak bisa menyembunyikan apa yang sedang saya rasakan beberapa hari ini, 

Sampai –sampai Bayu mulai  merasakan keganjilan itu. 

Dia pun bertanya “hai…, kau kenapa ?”

“Emm, gak papa…!Emang ada yang absurd ya?”jawab ku. 
“Aku rasa beberapa hari ini, kau dingin , sering diem trus kayak menghindar  dari aku. ”ujarnya. 
“Gak kok,  aku memang lagi pengen sendiri aja. ”sahut ku. 
“Trus kenapa kau duduknya  sini?”
“Ada duduk masalah ya kalau saya duduk sini?”(jawab ku kesal)

Hal itu juga dirasakan juga oleh teman-temanku, dan ada yang bertanya ”Tumben duduk sini, wi. Lagi marahan ya sama Bayu?” jawabku “Ngapain juga marahan…, saya cuma lagi pengen duduk sini ja. ”

[ Ya memang saya yang biasanya setiap hari duduknya bersebelahan,  kini saya duduk jauhan sama  dia, ya masuk akal aja kalau ada temen saya yang heran. ]

Sebenarnya ia  itu orang yang baik,  tapi sayangnya ia hanya menganggapku teman,  padahal saya berharap bisa jadi penggalan di hatinya.  Tapi tak apalah yang penting saya masih bisa melihatnya  tersenyum walau itu bersama orang lain. . 

Saat ini,  akupun tetapkan untuk  mempertahankan persahabatan ku dan mengorbankan perasaan ku yang pernah ada. Dan mencoba menutupi kesedihanku dengan memperlihatkan senyumku dan mencoba mengalihkan pikiranku wacana dirinya dengan mencari kesibukan yang bermanfaat , yang menciptakan saya bahagia dan bisa melupakan itu semua.  Dan saya sadar melupakan itu bukan berarti harus menanamkan kebencian, biarkan keadaan yang akan menciptakan ku terbiasa dengan kehadirannya sebagai sahabat waalaupun saya yakin tak akan bisa melupakan itu sepenuhnya lantaran setiap kenangan yang kita lalui terutama kenangan menyakitkan itu akan sulit untuk dihapuskan. 

Sampai saya sadar semua ini memang kisah hidup,  tidak akan berwarna dan cukup umur diri kita ini,  jika tidak adanya duduk masalah menyerupai ini.  Dan tidak ada kisah nantinya di hidup kita,  jika kita tidak pernah mencicipi sakit hati.  Maksudnya yaitu kita tidak bisa menjadi lebih cukup umur kalau kita belum paham akan duduk masalah yang kita hadapi. 

Profil Penulis: -
Advertisement

Iklan Sidebar