Menggapai Sebuah Keinginan Karya Mifta Septia Salindri

Info Populer 2022

Menggapai Sebuah Keinginan Karya Mifta Septia Salindri

Menggapai Sebuah Keinginan  Karya Mifta Septia Salindri
Menggapai Sebuah Keinginan  Karya Mifta Septia Salindri
MENGGAPAI SEBUAH IMPIAN
Karya Mifta Septia Salindri

Sebuah kebahagian yakni keinginan semua orang, namun apakah saya sanggup mendapat kebahagiaan itu ? tidak mungkin bagiku. Aku mencicipi hidupku tak pernah bahagia. Semenjak orang tuaku berpisah, sifat mereka berubah. Mereka menjadi orang yang gampang marah, bahkan saya dan adikku menjadi korbannya. 

Semenjak perpisahan itu saya ikut dengan ayahku, namun itu juga tanpa persetujuanku. Karena sifat ayah yang gampang murka menciptakan saya takut untuk menolaknya. 

Menggapai Sebuah Impian  Karya Mifta Septia Salindri

Aku kini duduk di kelas 3 smp, namun saya juga biasa bernyanyi di program – program hajatan. Setiap ada waktu luang saya selalu mengisi program hajatan. Awalnya saya menikmati kegiatanku ini, namun sejak perpisahan itu saya menjadi kurang nyaman. Karena apa ? sebab ayahku selalu memaksa saya untuk bernyanyi bahkan disaat saya sedang ada ulangan ayahku tetap menyuruh saya bernyanyi.

Setiap hari ayahku selalu minta uang padaku, kalau saya tidak memberi uang itu niscaya ayahku marah.  Ia tidak segan mencaci memaki aku. Di ketika job ku sepi pun ayah memarahiku, ayah menyalahkanku.

Aku ingin menyerupai sahabat – temanku sanggup bermain, tapi saya tak bisa. Jangankan untuk bermain, bahkan saya menonton televisi saja ayahku sanggup memarahiku. Aku iri dengan sahabat – temanku sanggup mencicipi kasih sayang dari orang tuanya, mendapat haknya. Sedangkan saya ? hanya sanggup melihat dan membayangkannya. 

Kadang saya ingin marah, dan meluapkan semua kesedihanku. Namun saya tak bisa, di mata ayah saya selalu salah. Bahkan di sekolah saya mendapat nilai manis saja taka da artinya bagi ayah.

Ayah apa salahku, apa dosaku ? Apakah perpisahan antara ayah dan ibu itu semua salahku sehingga ayah selalu menyalahkanku. Ayah apakah saya tak pantas senang ?  Tak pantas mendapat hak menyerupai anak lain? Ayah walaupun engkau menyerupai ini saya akan tetap menyayangimu, menghargai, dan menghormatimu. I LOVE YOU AYAH.

Profil Penulis: -
Advertisement

Iklan Sidebar