HANYA SEBATAS SAHABAT
Karya Ani Maryani
Siang itu memancarkan sinarnya begitu panas, ada sepasang kekasih yang sedang meneduh di bawah pohon besar di samping sekolahnya
Mereka yaitu deni dan chaca. Mereka nampak sangat mesra padahal cuaca sanagat panas
"Cha. . . "sapa deni menyenggol lengan chaca
"Iya. . . Apa. . " jawab chaca sambil meminum minuman yang ada di tangannya
"Cha kau inget elsa mantan saya gak? " tanya deni
"Ko kau jadi inget inget beliau sih. . " jawab chaca menatap muka deni "kamu masih kepikiran mantanmu itu? " tanya chaca dengan nada tinggi
"Ko kau ngomong gitu"
"Ya benerkan kau itu masih sayang sama mantanmu kan? Buktinya kau masih nginget nginget dia" emosi chaca keluar
"Gak gitu cha"
"Udahlah saya mau pulang aja" melangkahkan kaki pergi meninggalkan deni yang masih duduk di bawah pohon
"Cha, jangan jadi anak kecil deh. Main ngambek segala. . "teriak deni mengubah posisinya jadi berdiri
Lalu chaca menbalikan tubuhnya"emang saya masih kekanak kanakan, saya belum sanggup bersikap dewasa" teriak chaca dan melanjutkan perjalanan untuk pulang
Di rumah chaca eksklusif masuk kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur, kemudian beliau memeluk sebuah boneka kecil tunjangan deni pada ketika chaca ulang tahun chaca menceritakan semua bencana tadi pada boneka kecilnya itu. Lalu chaca ketiduran hingga pagi.
Pagi itu chaca keluar kamarnya pergi ke dapur untuk sarapan pagi. Ketika ia hendak kedapur tidak sengaja ia melihat tv, disitu ada program tausiah perihal larangan berpacaran kemudian ia menyaksikan program itu samapai selesai. Setelah itu ia eksklusif ke dapur untuk sarapan. Di lihatnya alroji di tangan kiri nya menjukan pukul 06. 45 wib. Dan hasilnya beliau pun hanya mengambil sebiji roti dan buru buru berjalan ke sekolah sambil memakan roti tersebut.
Istirahat, deni menuju ke kelas chaca dengan membawa sebuah coklat di tangannya. Cara ini selalu berhasil di lakukannya ketika meminta maaf pada chaca
 |
| Hanya Sebatas Sahabat Karya Ani Maryani |
"Cha, maafin saya yah. . . "ucap deni memperlihatkan coklatnya
"Kalo ada ini, niscaya saya maafin" jawabnya mebuka plastik coklat tersebut. Tanpa ragu mereka pun duduk di depan kelas meski anak anak di sekolah itu banyak yang melihat nya.
"Oh iya, den. Aku mau ngomong sama kamu. Sepertinya kekerabatan kita hingga di sini yah" terang chaca
"Loh bukannya kau udah masing aku, atau. . . "
Stttt. . . Jari telenjuk melekat di verbal deni dan membutnya diam
"Aku tadi lihat di tv kalo pacaran itu gak boleh dan hukumnya haram, saya minta kita sahabatan aja yah" pinta chaca
"Ya udah jikalau itu mau kamu" "jadi status kita sahabatan"
Akhirnya kekerabatan mereka jadi sahabatan
Pulang sekolah chaca melihat deni sedang main basket di lapangan sekolah kemudian chaca menuju deni yang sedang main basket itu. Dilihatnya deni berhasil memasukkan bola ke dalam ring. Chaca pun bertepuk tangan dan berteriak"hebat" kemudian deni melihat ke belakang
"Chaca. . Kamu belum pulang?
"Tanya deni sambil memantulkan bola basket
"Belum"
"Kamu mau main juga, sini. . " ajak deni
"Gak lah saya gak sanggup main itu" tolak chaca
"Ngak papa, sini saya ajarin"ucap deni"
Chaca pun hasilnya mengikuti segala intruksi dari deni, kini beliau berfikir kalo deni itu orang yang sangat baik kini hanya sebatas sahabat, tapi chaca yakin suatu ketika nanti niscaya ia akan menerima jodoh yang baik menyerupai deni
Profil Penulis:
nama :Ani maryani
fb :Ani maryani
twitter:Animaryanijung
Advertisement