CINTAKU TERHALANG RESTU
Karya Nur 'Aeny Rahmawati
Rara, berakal balig cukup akal 16 tahun yang tengah duduk di kelas II SMK. Dia manis, lugu banget dan nggak elok sih, hehe. Dan satu lagi, orangnya item lho, sampai-sampai beliau dijuluki si item di skolahnya alasannya di antara teman-temannya beliau yang paling item, haha. Tapi kalo dalam pelajaran tidak mengecewakan sih, meski nggak pinter juga paling nggak kan beliau jadi nggak dilecehin sama temen-temannya. Kalo saling ledek sih udah biasa, temen-temannya juga makin erat dengan ledekan-ledekan itu. Berhubung di asrama, jadi beliau jarang pulang dan makin eratlah persahabatan dan kekeluargaan mereka. Satu bulan mereka mencicipi karantina dulu ketika kelas satu, dan 1 tahun mereka telah menjalani hidup sebagai anak asrama dan juga ”JUNIOR”. Hari-hari mereka jalani dengan penuh senyuman meski terkadang di iringi oleh tangisan hingga tak terasa mereka pun berhasil melewati itu dan kini bisa mencicipi yang namanya jadi “SENIOR” wuiihhh, senangnya.
Hari2 sebagai senior telah Rara jalani dan lebih leluasa kalau ingin main keluar. Namun hal itu nggak kuat pada Rara, ia lebih menentukan berada dikamar, mencar ilmu kalau nggak yaa on line. Teman-temannya sering galau dan bertanya pada Rara kenapa nggak main, Rara hanya menjawab: “males & nggak punya duit, hehe”. Rara cuma main kalau lagi pengen, itupun jarang banget. Di kampung Rara, ada kelompok berakal balig cukup akal dan ternyata grup tersebut punya jejaring sosial, yaitu facebook dan Rara ingin tau terus mencari grup itu dan hasilnya ketemu, bergabunglah Rara dengan grup itu. Rara pun semakin rajin on line, dan suatu hari beliau punya sobat gres di fb, panggil saja Riyo, asyiklah mereka ejek-ejekan. Ternyata mereka tetanggaan lho, dan nggak saling kenal, haha, absurd bin asing :D, lucu banget dehh (apatis bro :D). Tak jarang mereka on line bareng bahkan bisa dikatakan setiap hari online bareng. Nah, dari situlah timbul rasa ingin tau Rara pada Riyo. Pernah suatu ketika, beliau berkesempatan pulang ke rumah dan beliau mencari tahu nomor hp Riyo lewat tetangganya yang kebetulan pernah bersahabat sama Riyo. Dia pinjam hp tetangganya itu dan mencari kontak Riyo.
“Boleh pinjem hpmu bentar??”tanya Rara pada Titi
“Boleh,,nieehh..”jawab Titi sambil memperlihatkan hpnya
“Wahh,,dikasih nama apa ni kontaknya sama Titi??”tanya Rara dalam hati
“Eemmhh..ini kali yaa,tapi kok namanya aneh:D,biar deh yang penting dapet,aku hafalin dulu bentar deh..”gumam Rara dalam hati
Akhirnya sanggup dan diam2 beliau hafalkan nomor Riyo tanpa sepengetahuan Titi, cepat2 beliau masuk kamar dan mencatat nomor itu disecarik kertas sebelum beliau lupa. Dan sekembalinya di asrama beliau abaikan saja nomor itu. Suatu ketika Rara chattingan sama Riyo dan tiba2 Riyo memberi sebuah nomor hp, Rara pun tanya,dan Riyo menyampaikan kalau itu nomernya. Hari berikutnya mereka lebih sering sms-an daripada fb-an. Ternyata nomor yang Rara curi dari hpnya Titi memang benar nomor Riyo dan Rara pun senang dengan semua itu. Namun itu nggak lama,soalnya Riyo juga mulai sibuk menjelang UNnya, Rara memaklumi itu dan beliau selalu memberi Riyo semangat semoga bisa lancar ketika ujian. Rara mulai ada rasa dengan Riyo, padahal awalnya Rara benci banget sama Riyo, namun lama2 rasa benci itu luntur, kata orang sih “benci sama cinta itu batasnya tipis banget”. Wahh,tumbuh benih cinta nieh,,cieee.. Meski Rara ada rasa tapi beliau belum berani bilang sama Riyo dan Riyo tak memperlihatkan ketertarikan,lagi pula Rara yakin bila Riyo tak punya rasa terhadapnya alasannya Riyo sering sekali curhat pada Rara wacana cewek yang sedang Riyo tunggu. Bahkan tak hanya 1 cewek yang beliau curhatkan pada Rara,sampai2 Rara semakin tak yakin dengan perasaannya itu. Namun cinta kan memang tak memandang siapapun, kapanpun dan dimanapu dan juga cinta nggak bisa disalahin begitu saja. Tapi juga Rara tak mungkin memaksakan perasaannya itu, dan beliau juga menghargai perasaan Riyo untuk suka pada cewek manapun, meski terkadang batinnya menangis,,lebay dehh:D
Rara punya sahabat deket,namanya Fira. Fira tau semuanya , Rara sering curhat wacana Riyo pada Fira. Fira hanya bisa bilang pada Rara semoga sabar dengan semua ini. Karena sering bercerita wacana Riyo, dan Fira juga tau kalau Riyo punya adik cowok, Fira justru ingin tau dengan adiknya, Ripin namanya. Pernah waktu itu Fira pulang ke rumah Rara dan Rara pun memberi tahu mana yang namanya Ripin.
“Heh,,mana sih yang namanya Ripin itu,penasaran aku?”tanya Fira
“Sabar sayang,,ayo jalan2 dulu kali aja ntar ketemu orangnya..”jawab Rara
“Oke dehh..”sahut Fira
Benar , dikala mereka jalan2 ke sawah, mereka tidak sengaja papasan dengan Riyo dan Ripin yang gres pulang dari sawah..:D rajin juga mereka yaa..Makin ingin tau deh si Fira, dan akhirinya Rara meminta ijin pada Ripin kalau ada temenya yang ingin kenalan dan diberinya nomor Ripin. Mereka pun sms-an, ea begitulah,,ternyata nasib Fira hampir sama dengan Rara,sebagai sobat curhat,huufft.... Fira sih nggak problem dengan semua itu dan justru Fira menerima kenalan baru. Ano temen Ripin,temen Riyo juga. Dan Fira justru deket sama Ano. Mereka bertiga sama2 kelas 3 jadi sibuk UN semua.
UN selesai,selang beberapa bulan giliran Rara dan Fira menempuh UKK(Ujian Kenaikan Kelas),dan sukses..mereka naik kelas dan mereka bertiga (Ano,Ripin,Riyo) lulus juga. Perjuangan Ano,Ripin dan Riyo di dingklik Sekolah Menengah kejuruan telah usai, giliran Rara dan Fira berjuang di kelas 3 nanti. Waktu liburan pun selesai, Rara dan Fira pun menjalani sebagai kelas 3. Riyo tetapkan tuk tidak melanjutkan kuliah dan mencari kerja. Beberapa daerah ia lamar namun hasilnya NIHIL. Hingga suatu hari Riyo bilang pada Rara,jikalau beliau tak mendapatkan pekerjaan beliau pun akan ikut bersama ayahnya ke luar Jawa.
“Gimana mz kerjaannya?dapet nggak?”tanya Rara
“Nihil dek,belum beruntung aku”jawab Riyo
“Sabar mz,suatu dikala niscaya dapet yang penting kau jangan frustasi yaa..”kata Rara
“Iya dek pasti,makasi ya uda semangatin aku”ujar Riyo
“Iya mz sama2”ujar Rara
“Oh iya dek,mungkin kalau misal abis lebaran saya nggak dapet kerja,aku mau ikut ayahku ke kampung halaman.”ujar Riyo
“Haa??ke luar jawa mz?kenapa?”Rara bertanya2
“Kan gres planning dek,,belum tau aku..”jawab Riyo
Mata Rara berlinang, dan hasilnya terjatuh juga air matanya. Rara tak berkutik hanya merebahkan diri di atas kasur, dipeluknya guling erat2. Tak tahan dengan ini, Rara pun turun dari ranjangnya dan di carinya sang sobat yang 1 kamar dengannya,Vita..ia curahkan semua pada Vita hingga hatinya cukup lega. Rara tak menyangka,ia sering bertanya2..”haruskah ikut ayah??ke luar jawa lagi??”Rara hanya takut jikalau Riyo nantinya lupa sama Rara bila jadi ikut ayahnya,Rara tak mau itu. Ya mau bagaimana lagi Rara hanya bisa berharap Riyo tak jadi ikut ayahnya. Selama itu juga Riyo masih sering curhat soal cewek,jadi tambah galau kan Rara,huufft...Di sela2 kegalauan ini Ucup dtang,sebenernya uda dari kelas 2 sih deketnya. Ucup sudah mulai memperlihatkan perasaanya pada Rara, namun Rara tak menghiraukan itu. Dihati Rara masih tersimpan Riyo yang sulit lenyap.
Idulfitri hampir tiba,tinggal beberapa hari. Menjelang lebaran, Rara menerima kabar duka,kakeknya meninggal dunia. Pagi2 beliau di jemput dan pulang kerumah. Sungguh sedih Rara,namun ia tetap sabar. Lebaranpun tiba,lebaran kurang lengkap tanpa sang kakek, kedua kakek Rara telah meninggal tinggal kedua neneknya. Rara tak bisa bersilaturrahmi, hanya di rumah saja. Waktu itu,Dika,temen Riyo bergotong-royong hendak ke rumah Riyo,berhubung Riyo tidak ada mampirlah Dika ke rumah Rara.
“Ra, saya mampir rumahmu aja yaa,Riyo katanya malah lagi nggak dirumah”.kata Dika
“Iya nggak papa,tak tunggu yaa.”jawab Rara
Hari berikutnya,sohib Rara si Fira silaturrahmi ke rumah Rara. Fira tiba bersama Ano,
“Cocok juga kalian berdua,haha”kata Rara
“Biasa aja kali, o iya anterin kita kerumah Ripin yaa?”tanya Fira
“Emm, gmana ya?Ooke deh, bentar saya bilang ibuku dulu”jawab Rara
“Okee..”jawab Fira
Karena Fira kenal Ripin dan Ripin sobat Ano maka Fira meminta Rara untuk mengantarkan ke rumah Ripin, Rara mau2 saja. Pergilah mereka kerumah Ripin,yahh jalan kaki bertiga kyak anak tangga gitu, apallagi Rara yang paling tinggi dan putih,haha(kebalik kalee,,:D),,alias yang paling pendek dan item. Dan disana Rara dan Fira cukup di cuekin,haha maklum mereka bertiga temu kangen, uda beberapa bulan nggak ketemu.
“Ra, untung saya ngajak kau kesini jadi bisa aq ajak ngobrol. Coba kalo aq sendirian Cuma sama Ano,aq dicuekin deh”kata Fira
“Hee Fir, biarin deh mereka melepas kangen,haha”kata Rara
Hari berikutnya, Rara diajak nongkrong sma Ucup,yeah meski hanya sebentar. Ucup kembali mengungkapkan perasaannya,Rara masih bingung,mau bagaimana ini.
“Ra ,mau nggak jadi pacar aku??” tanya Ucup
“Gimana ya cup,,aku bingung. Bentar deh saya pikir2 dulu, kasih saya waktu yaa..”jawab Rara
“Oke dehh, saya tunggu balasan kamu.”jawab Ucup
Rara butuh beberapa hari untuk memutuskannya, Ucup pun menyanggupinya.
![]() |
| Cintaku Terhalang Restu Karya Nur 'Aeny Rahmawati |
Rara semakin bingung, bagaimana dengan Riyo. Akhirnya sore itu dikala libur lebaran tinggal 1 hari, Rara jujur tapi bohong pada Riyo alasannya Rara bingung, mau menunggu Riyo percuma saja dan beliau bilang saja pada Riyo kalau sebenernya Rara pengen punya abang perjaka dan Rara meminta tuk jadi kakaknya , Riyo hasilnya mau dan jadilah mereka abang adik ilegal,,haha. Malam harinya, Rara mencar ilmu alasannya esoknya akan mengikuti try out. Namun, bukannya mencar ilmu beliau justru galau kefikiran Riyo. Akhirnya beliau mengungkapkan semua rasa yang beliau pendam pada Riyo, Rara cukup lega. Ternyata DULU,,Riyo juga pernah suka Rara tapi,,sekarang Riyo hanya menganggap sebatas adik saja. Wahh .. semakin miris hati Rara, terasa sakit banget, air mata Rara menetes, tetes demi tetes membasahi pipinya. Rara mencoba tegar, yeah mau bagaimana lagi Rara harus terima semua itu. Dan malam itu terasa sia-sia,bukannya ilmu yang ia sanggup justru tangis yang ia dapat. Namun Rara merasa lega telah mengungkapkan yang ia pendam slama ini. Keesokan harinya, ia berangkat tuk mengikuti try out, ia mengerjakan semampunya, mancoba tuk tak mengingat yang tadi malam. Di sana ia bertemu dengan sahabatnya, Pipit dan Sifa, ternyata mereka juga mengikuti try out tersebut. Selesai try out mereka pulang bareng namun mampir makan dan jalan2 dulu sebelum kembali ke asrama. Setelah itu, Sifa dan Pipit pulang ke asrama, Rara pulang ke rumah dulu.
Sorenya Rara pulang ke asrama, temu kangen dehh sama temen2nya. Segera beliau mencari Vita, meminta pendapat harus bagaimana. Akhirnya Rara putuskan tuk sms Ucup dan mendapatkan tawarannya. Hari2 Rara jalani dengan senang hati meski awalnya Rara hanya coba2. Rara meminta Ucup tuk membisu dan tak memberi tahu siapapun,Ucupun mau. Termasuk Riyo, Rara sama sekali tidak memberitahu Riyo. Tiga ahad mereka menjalani kekerabatan ini. Waktu itu Rara pulang ke rumah, beliau diajak ketemu sama Ucup,dan apesnya mereka berdua tertangkap berair sama ibunya Rara dan Ucup menentukan pulang. Bukan hari keberuntungan Raara, beliau dimarahi sama ibunya, ditambah lagi ceramah dari nenek dan pamannya,aduuhh..kasian banget. Pagi harinya,dia masih disidang lagi sama ayah dan ibunya, huufftt, hari sial niehh. Semenjak itu, Rara dihentikan membawa hp dan sms.an lagi sama Ucup, dan ibunya Rara meminta beliau tuk menyudahi kekerabatan ini. Padahal sebelumnya, Rara memang sudah berniat tuk tetapkan Ucup. Sampai asrama, beliau pinjam hp temennya dan sms Ucup untuk menyudahi kekerabatan ini, Ucup hanya galau dan harus terima. Semenjak itu, Rara sering termenung, ia tidak pusing alasannya memikirkan ucup,namun beliau takut pada orangtuanya. Saat pulang kerumah, pernah ia coba tuk curhat pada Riyo,namun apes lagi, Rara tertangkap berair sms.an sama cowok,diceramahin lagi dehh,,? Semenjak itu pula, Rara dilarng smsan sama perjaka meskipun itu Riyo, aduuhh kasian, tambah sedih dehh Rara. Dan Riyo hasilnya tahu kalau Rara pernah pacaran sama Ucup. Kini Rara tak pernah kefikiran Ucup, hanya Riyo yang beliau fikirkan alasannya memang sulit bagi Rara tuk menghilangkan Riyo begitu saja. Dan sayang Rara terhadap Riyo tumbuh kembali meski bergotong-royong tak pernah mati, hanya coba tuk di matikan namun ternyata tak bisa dan kini semakin besar. Rara tau kabar Riyo hanya lewat fb, dan ibunya pun ikut2 melarang Rara fb-an. Rara bingung, kenapa beliau dihentikan banget deket sama Riyo, apa alasannya Riyo turunan Cina? memang apa salah berteman dengannya? entahlah, Rara hanya pasrah saja. Rara bisa sms.an sama Riyo lewat temannya.
Hal itu juga alasannya waktu MID semester I nilai Rara menurun jadi orang renta Rara berfikiran kalau itu gara2 cowok. Dan sehabis Rara dihentikan bawa hp,saat semester I nilai Rara tidak mengecewakan bagus dan menerima peringkat, jadi orang renta Rara justru bilang kalau Rara itu cocoknya gak usah di pegangin hp biar nilainya bagus. Rara hanya senyam senyum sendiri. Liburan semesteran tiba, Rara ikut ibunya ke rumah buleknya di Tangerang dan beliau tidak begitu kefikiran dengan Riyo. Riyo kini sudah sanggup kerja dan tetapkan tuk masih di Jawa. Rara senang, meski tetap jarang bertemu tapi Rara berharap Riyo tetap di Jawa.
Tahun gres Rara masih dalam perjalanan pulang, hingga dirumah Rara tetap tak melihat Riyo,ternyata beliau tak pulang alasannya ngekos. Bulan Januari Rara kembali ikut try out, kali ini diluar kota. Dia seneng banget bisa jalan2 sama temen2nya. Dia juga seneng waktu itu beliau sempet telfon Riyo dan bisa denger bunyi Riyo sekaligus mengobati rindunya yang amat sangat,haha:D Rara sayang banget tuh. Andai Riyo tau, Riyo yakni cinta pertama Rara yang sulit Rara lupakan meski bukan pacar pertamanya. Dan Cuma Riyo yang bisa menciptakan Rara seneng banget,sedih banget, menangis, tersenyum dan tertawa. Sungguh sulit Rara lupakan. Riyo yang bisa memadamkan amarah Rara, tiap kali Rara hendak marah, Riyo mengayomi dan tidak jadi marah. Mulai Februari Rara tak bisa sms Riyo lagi, hanya bisa lewat fb dan tambah kangen deh Rara. Tiap kali Riyo diminta Rara tuk main ke asrama selalu menolak dengan alasan malu, padahal si adek udah kangen banget, huufft. Rara tinggal menunggu jawaban mau atau tidak main ke asrama si adek. Sementar itu Rara kini memikirkan bagaimana kelanjutan besok, mau kuliah dimana, mencari Perguruan Tinggi Negeri yng sesuai. Berulang kali Rara meminta Riyo, namun Riyo teguh dengan jawabannya, tetap malu,,huufftt.
Ujian sekolah telah tiba, Rara telah menjalaninya hingga selesai. Saat itu, entah kenapa Rara merasa penat, saking penatnya Rara update status di fb mengenai suasana hatinya. Saat itu juga Rara sms Riyo lewat hp temannya & Riyo pun tanya mengenai statusnya itu. Rara pun jujur dan minta maaf pada Riyo alasannya sudah berharap pada Riyo slama ini. Rara tak menyangka, ia menerima balasan yang sma menyerupai dikala pertama Rara jujur pada Riyo. Teman2 Rara yang jail mencoba menarik hati Rara semoga menangis, namun dengan keteguhannya Rara bisa menahan tangisnya meski bergotong-royong hatinya tak bisa menahannya. Harapan Rara harus dibuangnya jauh2, meski hati belum sepenuhnya bisa.
Rara kini harus mencoba melupakan Riyo dari fikirannya, aneka macam cara Rara lakukan, namun ia masih saja teringat akan balasan Riyo, ia selalu menangis. Banyak kenangan yang mengingatkannya pada Riyo dan membuatnya sering termenung, akan tetapi ia coba sembunyikan semua sedihnya itu sehingga Riyo pun tak tahu. Ia kini harus berfokus mencari akademi tinggi sehabis ujian ia tempuh. Rara masih bisa berkomunikasi dengan Riyo menyerupai biasa. Saat itu mendekati perpisahan, ia berkomunikasi dengan Riyo, menyerupai biasa Riyo curhat sama Rara, ternyata Riyo tak lagi bersama kekasihnya, uuhh. Saat itu, entah mengapa kangen Rara muncul, ia ingin bertemu dengan Riyo. Dan akhirnya, dengan agak ragu ia bertemu dengan Riyo alasannya kebetulan ibu Rara belum pulang dan Riyo juga akan berangkat sorenya,ya paling tidak sedikit mengobati rasa kangen Rara, kemudian bertemulah mereka. Setelah bertemu, Rara tak berkata apa2, beliau malu, grogi yaa begitulah soalnya ini kali pertama Rara bertemu pribadi berdua aja dengan Riyo alasannya biasanya hanya memandang jauh. Sebenarnya Rara ingin memperlihatkan sesuatu yang ia buat untuk Riyo,namun itulah,, Rara memang pemalu jadi ia tak jadi memberikannya.
“Ada apa kok pengen ketemu??”tanya Riyo
“Nggak papa kok,Cuma pengen ketemu aja,hehe”jawab Rara
“Tadi di sms katanya mau kasih sesuatu,apa?”tanya Riyo lagi
“Nggak kok mz,bukan apa2. Nggak jadi kok,hehe”jawab Rara sambil malu2
“Kenapa nggak jadi? Aku jadi ingin tau nieh? “tanya Riyo alasannya penasaran
“Bukan apa2 cuman barang nggak penting kok”jawab Rara
“Ya uda deh terserah kau dek.”jawab Riyo
Tak berapa usang mereka ngobrol, tiba2 ibu Rara melihat dan pribadi memanggil Rara, hasilnya Rara pulang dengan sedikit takut. Sampai dirumah, Rara dimarahi dan dihentikan menggunakan handphone lagi semoga tidak sms.an dengan Riyo lagi.
“Ngapain kau disana?berduaan lagi?”tanya ibu Rara sambil marah
“Nggak ngapa2in kok buk”jawab Rara dengan takut
“Sudah berapa kali ibu bilang,kamu nggak usah deket2 sama dia!bandel kamu!”bentak ibu Rara dengan keras
“Tapi kenapa ibu saya nggak boleh deket2 dia?”tanya Rara
“Udah! Kamu ikutin aja apa kata2 ibu, nggak usah deket2 beliau lagi! Kamu mau ibumu ini mati gila gara2 mikirin kamu! Iya?!!!”bentak ibu lagi
“Iya buk maaf, saya nggak akan deket2 beliau lagi”jawab Rara
“Awas ya kalo kau deket2 beliau lagi! Mana handphone mu?!”kata ibu
“Buat apa buk?”jawab Rara dengan polos
“Udah! Kamu nggak usah pegang hp nanti malah beliau sms kau terus, sini ibuk yang bawa!”kata ibu
“Tapi buk, sebentar lagi kan aq ke asrama dikala perpisahan,kalo nggak tau informasi gimana?”Rara
“Biarin, nitip sobat kau aja! Titik!!”
“Ya udah deh buk..”jawab Rara lemas
Saat perpisahan, Rara harus menginap di asrama untuk beberapa hari dan disana beliau bisa bertemu dengan Fira, dan kebetulan Riyo juga sering curhat sama Fira. Saat di asrama, Riyo telfon Rara lewat Fira, Riyo meminta maaf akan insiden waktu itu, Riyo nyesel alasannya gara2 Riyo kelamaan keburu ibunya Rara pulang.
“Gimana dek kabar kamu?”tanya Riyo
“Baik2 aja kok. Mz sendiri gimana?”jawab Rara
“Baik juga. Dek, saya mau minta maaf ya buat insiden kemaren itu. Gara2 saya kelamaan, kau jadi tertangkap berair ibu. Kamu nggak di apa2in kan sama ibu??”ucap Riyo
“Syukurlah. Nggak usah minta maaf mz,gpp kok. Aku juga salah. Nggak diapa2in kok Cuma di nasehatin aja”jawab Rara dengan sedikit berbohong
“Beneran nggak diapa2in??”tanya Riyo alasannya masih belum percaya
“Bener mz,nggak papa kok,”jawab Rara meyakinkan Riyo
Mereka bicara tidak mengecewakan banyak, ya meski hanya omongan biasa. Dan mulai dikala itu, Riyo gres tersadar betapa tulusnya Rara dan betapa baik dan setianya Rara. Rara selalu ada buat Riyo kapanpun dikala sedih maupun senang. Sedangkan Riyo tak pernah begitu, Riyo berulang kali meminta maaf pada Rara, namun Rara tak pernah mengganggap Riyo bersalah. Dan Riyo kini merasa tak bisa kehilangan Rara. Rara hanya bisa menangis untuk ketulusan Riyo kali ini, ia benar2 terharu.
Beberapa hari sehabis perpisahan, Rara tak menyangka kalau tiba2 Riyo meminta Rara menjadi kekasihnya.
“Dek, kali ini saya nggak mau kehilangan kamu,, kau mau nggak jadi pacar aku??”tanya Riyo
Rara tak berfikir panjang dan mengiyakan seruan Riyo namun awalnya Rara berfikir kalau ibunya tau bagaimana, tapi Rara ingin mencoba menjalaninya dulu.
“Emm, mau mas,, saya juga nggak ingin kehilangan kamu..”jawab Rara
“Beneran dek mau??”tanya Riyo lagi untuk memastikan
“Iya mas, beneran..”jawab Rara meyakinkan
“Makasi ya dek,, saya seneng banget hari ini.. ?”jawab Riyo
“Iya mas,,aku juga seneng banget..”
Dan kini,, mereka berdua resmi pacaran. Dalam perjalanannya masih sembunyi2, mereka mencoba menjalani dulu. Hubungan mereka 2-3 bulan berjalan, mereka masih bersama, namun suatu ketika Rara ketauan lagi sms.an sama Riyo padahal uda ngumpet2. Itu menciptakan Rara bimbang harus bagaimana,apa berhenti ataukah lanjut, kalau berhenti ia tak tega pada Riyo alasannya Riyo benar2 tak mau kehilangan Rara,namun Rara mencoba melanjutkan. Meski sembunyi2 masih ada rasa takut pada Rara, namun alhamdulillah bisa berlanjut hingga 6 bulan. Meski mereka bisa pacaran, namun pertemuan tak bisa selalu dilakukan. Mau bagaimana, Rara sibuk kuliah dan Riyo kerja di luar kota. Ya mungkin pertemuan hanya beberapa ahad sekali dikala Riyo pulang. Rara bisa mencicipi kebahagiaan yang tak pernah ia sanggup sebelumnya, meski mereka hanya back street. Rara hanya selalu berfikir, gres kali ini ada laki2 yang bisa begitu mencintainya, padahal jika dilihat dari fisik Rara, beliau bukanlah idaman seorang laki2. Tapi Rara bersyukur, ada laki2 yang begitu mencintainya, entah hanya singgah atau tinggal tapi Rara juga sangat mencintainya.
Di bulan ke tujuh, kekerabatan mereka masih baik-baik saja. Namun, memasuki final bulan ke tujuh, kedua orang renta Rara memperlihatkan pilihan kepada Rara, apakah masih mau bekerjasama lagi dengan Riyo dan berhenti kuliah atau mengakhiri kekerabatan dengan Riyo dan tetap kuliah. Rara begitu bimbang, harus menentukan yang mana. Disatu sisi, kalau beliau tetap bersama Riyo bagaimana dengan kuliahnya haruskah terhenti, beliau tak mau menyia2kan biaya yang telah orang renta keluarkan untuknya selama ini, disisi lain Rara tak mau menyakiti Riyo dengan mengakhiri kekerabatan mereka. Akhirnya,Rara tetapkan untuk menuruti orang tuanya, tetap kuliah dan tidak bekerjasama lagi dengan Riyo meski begitu berat untuknya. Hari-hari tak bisa Rara jalani dengan penuh bahagia, beliau berusaha menutupi perasaannya di depan teman2nya di kampus namun sesekali beliau menangis kalau mengingat itu. Ia sangat sedih, alasannya Riyo belum sepenuhnya bisa mendapatkan perpisahan mereka sering kali Riyo memohon pada Rara untuk kembali bersama namun Rara tak bisa. Riyo kecewa dan murka ,bahkan beliau meminta Rara untuk tak munghubunginya dan menjauh dari hidupnya.
Mendengar semua itu Rara begitu sedih, beliau tak mau kalau hubungannya dengan Riyo jadi permusuhan, Rara ingin mereka berpisah baik2 dan tak ada permusuhan. Rara menentukan membisu dulu selama beberapa bulan, dan gres beliau mencoba menghubungi Riyo lagi. Sebenarnya Rara takut menghubungi Riyo takutnya beliau masih murka pada Rara, tapi Rara beranikan diri untuk menghubungi Riyo. Dan syukurlah, Riyo sudah tidak murka pada Rara bahkan ia kembali meminta Rara untuk bersama lagi namun Rara tetap pada pendiriannya untuk sendiri walaupun masih menyayangi Riyo. Riyopun menghargai keputusan Rara dan mereka masih berteman baik sejak itu. Tak ada kata permusuhan diantara mereka, justru mereka bersahabat dan menyerupai belum berakhir kekerabatan mereka sampai-sampai teman-teman Rara menganggap Rara balikan dengan Riyo. Sebenarnya Riyo memang ingin sekali bersama Rara selamanya, namun itulah orang renta Rara tak merestui mereka. Rara hanya pasrah dan meminta Riyo untuk tidak terobsesi pada Rara dan mencari perempuan yang lebih baik dan lebih cocok. Riyo meng’iya’kan akan tetapi Riyo selalu berharap bisa bersama Rara dan Rara menjadi pendampingnya. Rara sedih sebenarnya, ia tak ingin Riyo berharap lebih kepadanya dan Rara tak ingin suatu dikala Riyo akan mencicipi lebih sakit.
Setelah lebaran Riyo planning ingin ikut ayahnya keluar jawa. Awalnya Rara merasa sedih, namun merasa mungkin dengan beliau ikut ayahnya ke luar jawa bisa membantunya untuk move on begitu pula Riyo bisa move on. Akhirnya sehabis lebaran usai Riyo pergi keluar jawa menyerupai rencananya, Rara hanya bisa mendoakan kesuksesanya dan berharap beliau bisa lebih baik. Rara fokus dengan kuliahnya yang sudah menginjak tingkat 2 dan harus lebih fokus untuk masa depannya. Rara yakin kalau Riyo memang jodohnya tak akan kemana dan yang penting yakin jodoh tidak akan tertukar,hehe.
Profil Penulis:
Nama : Nur 'Aeny Rahmawati
FB : Nur Aeny Rahmawati
Advertisement
