DREAM
Karya Nurul Zahra
"Hello semua nama saya VIOLE NEIMAN" kata seseorang gadis yang keturunan indo itu. "Aku pindahan dari Argentina, salam kenal buat kalian semua" lanjut Viole.
"Baik viole kau duduk disamping Gio" kata guru perempuan itu. "Gio tolong kau acungkan tangan mu" lanjutnya.
Viole trus jalan menuju kursi yang sudah dikasih tau guru tadi, dan tiba-tiba 'BRUKKK'
"Aduh.." Viole terjatuh tak taunya ada kaki yang menyelengkat viole sehingga jatuh. Ternyata itu Reno salah satu anak yang sanggup dibilang iseng di kelas.
"Reno, kenapa kau selalu bikin ulah di kelas ini, cepet kau minta maaf sama viole SEKARANG!!!" kata ibu guru itu dengan kesal dan geram (garuk aja mukanya tuh bu :D xixi :P )
"Sudahlah bu tidak papa lagi pula saya juga sudah memaafkan Reno ko bu dan jatuhnya juga tidak parah bu" jawab viole dengan Lembut.
Di sisi lain Reno tersenyum sinis ke arah Viole. Dalam hati Reno: menarik beliau tidak murka biasa kalo gue selengkat anak gres niscaya anak itu eksklusif marah, liat aja apa beliau tahan dan tidak marah-marah apa bila gue isengin lagi tuh anak.
Di kursi viole.
"Nama kau siapa?" kata viole.
"Bukanya tadi guru udah nyebut nama gue yah?" jawab Gio dingin.
"Emmmm.. maksud saya nama panjang kamu" kata viole.
Tidak di jawab Gio dan 5 menit sehabis guru selesai menerangkan. "Nama gue Gio Eduardo Pradipta" kata cowo itu dengan dingin dan datar.
Viole membisu dan berfikir: kenapa ada makhluk sedingin dan dingin beliau si? kalo memang beliau gak berniat berkenalan sama saya kenapa mesti di jawab? Aneh.. perjaka aneh. "iyah makasih udah mau ngehargai pembicaraan saya walau udah lama" jawab viole nyindir.
Gio menoleh ke arah viole dan berkata "lo nyindir gue" tanya Gio tenang.
"Iyah, Lagian kau kenapa si di tanya malah diam, dan usang gres kau jawab, kalo kau berbicara sama seseorang itu harus dijawab ketika itu juga, saya tuh paling benci di cuekin ketika lagi ngomong" jawab viole to the point.
Pas viole berkata ibarat itu suasanya di meja viole menjadi hening dan itu juga tak di tanggapi oleh Gio.
*** istirahat
Viole sendirian di kelas tanpa teman. Teman-teman di sekolah ini pada sombong dan tak mau berkenalan dengan viole. Viole Mengambil Kotak makan yang berisi stik yang sudah di siapkan bibi nya tadi pagi. Saat viole sedang memakan stik itu setengah tiba-tiba saja ada bunyi segerombolan geng si Reno yang sedang bercanda dengan Dheo, Rifai, dan Jhon. Pas di depan pintu kelas Rone memanggil Viole.
"Heh Anak baru" seru Reno ketua geng.
Viole tidak menoleh sama sekali dan melanjutkan makan nya seakan tidak ada satupun insan di situ.
"Wah Ren, beliau ga nengok sama sekali, sakit gua mah" kata Dheo. Sudah 3 kali Reno memanggil Viole dengan sebutan anak baru, dan sama sekali tidak di respon menciptakan Reno kesal dan mendekat ke arah Viole.
"Heh anak gres lo jangan bergaya di sini, gua mangil lo, bukan ngomong sama tembok" kata Reno kesal.
Viole memasang muka datar dan berkata "gue punya nama jadi jangan salahkan gue kalo gue kaga nengok pas elu mangil gue dengan sebutan anak baru" jawab viole ketus.
Reno semakin kesal dan semakin mendekat ke arah viole menciptakan viole ketakutan. Tiba saja Reno mendekatkan wajah ke wajah viole sentak menciptakan viole terpaku dengan tatapan Reno. kemudian Reno Membisikan sesuatu di pendengaran viole "Hey elok kau jangan melawan aku, saya sanggup saja menciptakan hidup mu ibarat di dalam neraka" kata Reno lembut dengan nada mengancam menciptakan Viole membisu seketika.
** Pulang Sekolah
![]() |
| Dream Karya Nurul Zahra |
Setiba Viole keluar kelas beliau melihat geng nya Reno dan berlari kecil untuk menghindar tetapi datang saja Reno memanggil viole.
"Heh anak gres berhenti gak lo, gua tau elo mau menghindar dari gua, CEPET BERHENTI" teriak Reno menciptakan Viole semakin cepat berlari kecil dan menunduk.
Tiba-tiba Viole bertabrakan dengan Gio cowo dingin itu "Aduh maaf banget saya gak sengaja Gio maaf banget" kata viole merasa bersalah.
"Gak duduk perkara ko" jawab Gio tenang.
Lalu viole mendengar bunyi Reno menciptakan viole pucat pasi.
"Lo ada apa sama Reno? Kenapa wajah lo jadi pucat?"
Di dalam fikiran viole. 'duh kepo bangt si? orang lagi dikejar sama harimau(Reno) juga.'
Tanpa berkata apapun Viole ingin segera pergi dan tanpa sadar tangan viole ada yang mencengkram nya ternyata Gio cowo dingin itu.
"Gua akan bantu elu dari Reno, sebagai ucapan maaf gua tadi acuhin elu di kelas" kata Gio.
Viole terdiam. Lalu..
"Heh anak gres lo mau kemana? Lu inget bahaya gua tadi kan". "Heh Jawab" balas Reno kesal.
"Ekhem tampaknya Vio tidak harus menjawab pertanyaan itu" kata Gio tenang.
"Apa hak elo ngomong kaya gitu, gua bukan nanya elo Gio Eduardo Pradipta" Jawab Reno sengit.
Gio tersenyum sinis "Gua ada hak karna beliau Pacar gua" sentak menciptakan Viole kaget dan beku seketika.
Setelah itu Gio mengantarkan viole ke rumah nya dengan paksaan dari Gio.
**Kamar Viole
Viole memikirkan bencana tadi, bisa-bisanya cowo arogan dan dingin itu ngomong dan bilang jika dirinya ialah pacar nya?
**Kesokannya di rumah Viole
"Ibu ayah saya merindukan kalian" tangis viole menunduk. "Mengapa kalian meninggalkan ku?" hikss hikss hiksssss.
**Sekolah
Viole berjalan menuju kelas dengan mata sembab hidung merah. Viole tidak pernah merasa kalo Reno cowo bandel itu menyukai nya. viole duduk di bangkunya datang saja ada tepung dan hantaman telor mengenai diri nya ternyata yang melaksanakan hal keji itu ialah Reno Tanuela Putra, cowo bandel itu. Reno dan teman-temannya habis mempermalukan nya di kelas. Datang lah Gio.
"Hentikan" sentak menciptakan Reno dan teman-temannya menoleh. "Kalian gak punya hati sekali si membully sahabat sekelas kalian sendiri, apa salah beliau hah gua tanya sama lo Reno?" tanya Gio membentak.
"Wowowow hahaaha good anak sok mulai membela anak gres konyol ini. Hmmp,, pasang yang cocok apa bila cowo dingin bersatu dengan cewe konyol hahahhaha" kata Reno mengejek.
Hinaan itu menciptakan Gio menjadi Kesal dan menonjok muka Reno dengan sadis.
"Lu dengerin yah gua bukan membela dia, Gua tau keadaan beliau jadi jangan sekali-kali lo Reno Membully viole lagi" hardik Gio ke Reno.
Setelah perkelahian itu Reno dan siswa yang menonton bencana tadi meninggalkan Gio dan Viole berdua di kelas. Gio mendekat ke arah Viole.
"Makasih yah Gio, kalo kaga ada kau niscaya saya terus-terus dibully sama Reno dan tman nya" kta viole berterima kasih.
Gio tersenyum tipis, "sama-sama" balas Gio.
***Singkat cerita
Sejak ketika itu Reno mulai mendekatan diri ke Viole dan sudah berkali-kali meminta maaf kepada viole. Tapi di cuekin sama viole. Berbeda dengan Gio. Viole lebih perhatian kepada Gio mengajak makan di kantin bersama, mencar ilmu bersama, dan menemani Gio ketika pertandingan Basket.
Gio yang dulu suka berprilaku dingin dan hirau dikit-dikit menciptakan prilaku itu sehabis berdekatan dengan viole. Otomatis viole ingin merubah Gio menjadi anak yang ramah, dan murah senyum kesemua orang. 2 bulan lamanya berkali-kali Reno meminta maaf kepada Viole Akhirnya Viole memaafkan Reno dan seminggu sehabis itu Reno mengungkapkan bahwa beliau suka sama viole tetapi cintanya Reno di tolak mentah-mentah oleh Viole dikarnakan perilaku yang dulu iya benci kepada Reno.
Setelah itu kabar sedih pun menyelimuti hati Viole sudah sebulan Gio tiada kabar dan viole bertanya-tanya kepada sahabat dan gurunya bahwa Gio meninggal dikarnakan kecelakaan. Hal itu menciptakan viole seminggu tidak hadir dan mengurung di kamar.
***kamar viole
"Ya Allah kenapa? kenapa? dan kenapa? engkau mengambil orang-orang yang saya sayangi saya tidak berpengaruh ya Allah dengan semua ini pertama kau mengambil ibu, kedua ayah dan ketiga Gio siapa lagi ya allah yg akan engkau ambil selanjutnya? hikss hiks tangis viole tersendu-sendu."
***Sekolah
Dengan langkah tak semangat viole melangkah memasuki kelas. Viole bertemu dengan Reno.
"Viole kau kenapa si masih kepikiran sama Gio? Gio udah hening bersama Allah di sana. Kalo kau terus-teurs menangisinya beliau akan menangis juga karna sedih kepergian nya tidak di tulus kan" kata Reno bijak.
Viole tersenyum dan berkata "Aku akan mencoba".
Sejak ketika itu viole dan Reno menjadi akrab. Reno selalu memotivasi Viole semoga terus semangat mencar ilmu dan melalui cobaan berat itu. Sebulan telah berlalu viole menjadi gadis yang cerah ceria kembali. Tak tau kenapa 3 hari ini Reno tak masuk Sekolah dan pada balasannya viole mendapat info jika Reno ketabrakan dan koma di rumah sakit. Dengan cepat ia ke rumah sakit tersebut sehabis mendapat informasi dari jhon sahabat Reno. Viole melihat Reno terbaring kaku menggunakan alat infus di kanan dan kiri tangan Reno dan juga menggunakan alat bantu nafas. Viole menangis sehabis melihat orang yang selalu memotivasinya itu terbaring kaku dan lemah.
***Rumah Sakit
Dokter keluar sehabis menyelidiki Reno. Viole pun bertanya.
"Dokter apakah Reno secepatnya akan sadar?" tanya viole gemetar.
"Insya Allah secepatnya" jawab dokter.
Perkataan dokter tadi menciptakan hati viole sedikit lebih lega. sudah dua ahad ini viole menunggu Reno. Viole menatap wajah seseorang yang dulu paling ia benci dan kini viole menangisi nya.
"Reno Cepat sembuh donk siapa yang akan menemani saya lagi, siapa seseorang yg akan memotivasi saya lagi, dan siapa yang akan menciptakan saya tertawa dengan candaan-candaan itu lagi? Tolong kau berdiri Reno" kata viole sambil menangis.
Keesok harinya Reno belum juga sadar tiba-tiba saja alat pendetak jantung Reno menjadi lurus dengan cepat viole memanggil dokter.
"Dokter, Dookterr tolong sahabat saya dokterr" teriak viole panik. Setelah dokter datang dan mencoba menciptakan detak jantung Reno balasannya Reno pun meninggal kan viole untuk selamanya. Membuat viole pinsan.
"Mahh mana Gio Mana Reno? tanya todong viole datang pada mamah nya. Mamah nya pun resah dan berkata "Siapa Gio siapa juga Reno kau tuh lagi sakit sayang mama udah nunggu kau sadar selama sebulan ini" balas mamah nya.
Viole gres sadar bahwa selama ini beliau terbaring di rumah sakit selama sebulan ini. Makara Gio dan Reno pun tak pernah ada dalam kehidupan viole semua jadi hanya mimpi. Untung saja semua hanya mimpi viole serasa ingin mati saja apa bila kedua orang yang ia sayang yaitu Gio dan Reno benar-benar ada dalam hidup nya dan pergi meninggal kan nya dalam tangis.
Tamat
Thanks For Reading?
Profil Penulis:
nama orisinil ** Nurul Zahra
pangilan gue itu biasanya ** Zarong atau Zarra
kini gue kelas 3 smp
gue sekolah di Smp Al - Rahmah...
makasih udah mau baca cerpen gue yh walaupun kaya ceker bebek.. LOVE YOU MORE PEMBACA :* {}
Advertisement
