BIDADARI KECILKU
Karya Erni Yulianti
Pagi yang cerah dengan kicauan burung merdu. Suara alaram berbunyi keras, membangunkan seorang gadis manis yang sedang bermimpi indah. Nabilla. Perempuan manis itu hanya tinggal bersama kembarannya yaitu Nadilla. Mereka harus kehilangan kedua orang tuanya sebab kecelakaan pesawat tiga tahun yang lalu, ketika mereka masih berada dibangku kelas 3 SMP. Tak terasa kini mereka sudah berada dibangku kelas 3 SMA. Beruntung orang bau tanah mereka meninggalkan harta yang cukup untuk hidup mereka berdua sehingga mereka masih sanggup hidup tanpa harus mengemis ngemis pada orang lain.
“Heii pemalas! ayo bangun” nadilla menarik selimut nabilla
“Ahh apaan sihh, masih ngantuk tau” nabilla merebut kembali selimutnya
“Liat nohh udh jam brp” ucap nadilla sambil menujuk jam dinding yg ada dikamar nabilla itu
Betapa terkejutnya nabilla ketika melihat jam dinding itu.
“Hah udah jam setengah tujuh, kita telat dilll” nabilla segera menuju kamar mandi.
Nadilla hanya tersenyum dan menggelengkan kepala ketika melihatnya.
“Ayo dong bill buruan, kita telat nihh” ucap nadilla
“Iya iya, tunggu dong ceriwis deh” nabilla segera memasuki kendaraan beroda empat mereka
Tak usang kemudian mereka hingga di sekolah tercintanya. Nabilla dan Nadilla berbeda dikelas XII IPA 2. Nadilla memiliki dua sobat yaitu Dinda dan Maura.
(@sekolah)
“Tuhh kan kita belum telat, nadil sihh buru buru banget kalo tau gini gue kan sanggup makan dulu tadi” gerutu Nabilla
“Iya yah kita belum telat, hehe maaf deh maaf” maaf Nadilla pada Nabilla
“Lo harus tanggung, tlaktir gue dikantin. Sekarang.” Pinta Nabilla
“Sebagai kaka yang bertanggung jawab. Gue tlaktir lo. Tapi jangan banyak banyak” ucap Nadilla
Mereka segera bergegas menuju kantin
(@Kantin )
“Ngomong ngomong, kalian suka sama siapa?” tanya Dinda pada Maura da Nadilla
“Emm mulai dari lo deh ra” ucap Dinda
“Tapi inget ini belakang layar kita. Ga boleh ada yangg tau” ucap Maura
“Ok” secara bersamaan Dinda dan Nadilla menjawab
“Emangnya lo suka sama siapa ra?”ucap Dinda penasaran
“Gue suka sama, Andri emm lo Din?” balas Maura
“Pantes lo suka caper sama Andri, gue sih.. suka sama Rayhan” ucap Dinda
“Gue sama Dinda udah terus terang, nah kini lo dill ” ucap Maura
Saat mereka sedang menunggu tanggapan dari Nadilla ternyata bell berbunyi terpaksa mereka menundanya.
“Yu cepetan masuk kelas” Dinda bergegas menuju kelas disusul Nadilla dan Maura
(@kelas)
“Gimana dill lo suka sama siapa?” bisik Dinda dari belakang dingklik Nadilla dan Maura
“Gue suka sama Faris” ucap Nadilla santai
”HAH! FARIS?” ucap Dinda dan Maura terkejut
“Emang kenapa?” ucap Nadilla sambil memutar-mutar pulpennya
“Lo gatau dil?” ucap Maura
“Hati-hati deh kalo suka sama Faris” ucap Dinda memberi tau Nadilla
“Hm, emang kenapa?” ucap Nadilla bingung
“Dia playboy” bisik Maura
“Hmm masa sih ?” jawab Nadilla tak percaya
“Iya. masa lo gak tau sih dill” ucap Dinda
“Ohh gitu ya ” ucap Nadilla nampaknya sangat kecewa
“Kalian ngomongin apa sih?” Nabilla tampak penasaran
“Gaada apa apa ko bill” balas Dinda
Mereka pun kembali memperhatikan gurunya lgi
*tetttt tetttt (bel sekolah berbunyi)
“Yeayyyy!!” semua murid bersorak riang,karena kini waktunya pulang.
***
@rumahNadillaNabilla
“Kaka..” ucap Nabilla dengan manjanya
“Haha tumben lo manggil gue kaka? Ada maunya nih pasti” Nadilla merasa janggal dengan kelakuan Nabilla
“Hehe, gue lapar.. masakin dong” ucap Nabilla sambil mengelus perutnya
“Mungpung lagi baik, gue masakin deh. Mau makan apa adikku?” ucap Nadilla menahan tawa
“Mie goreng!!” dengan semangat 45 nya Nabilla berbicara
“Semangat banget deh, haha. Ok tunggu ya adikku”ucap Nadilla menuju dapur
“Dill pinjem catatan fisika dong” ucap Nabilla yang sedang menunggu masakan Nadilla
“Ambil aja ditas” teriak Nadilla dari dapur
Nabilla membuka tas milik Nadilla. Nabilla melihat selembar kertas terjatuh,segera diambilnya kertas itu.
“Bill udah jadi nih” ucap Nadilla membawa sepiring mie untuk kembarannya itu
“Mana?? udah laper banget nihh” Nabilla memasukan kertas itu kedaalam tas Nadilla dan mengurungkan niatnya untuk membaca surat yang berisi keterangan dokter tersebut.
“Tunggu” ucap Nabilla mengagetkan Nadilla
“Ada apa bill?” ucap Nadilla serius
“Enak ga nih? Awas aja kalo ga enak” ucap Nabilla
“Kirain apa, yummy dong coba aja” ucap Nadilla percaya diri,Nabilla memcoba masakan Nadilla
“Gimana bill??” Nadilla mengigit bibir bawahnya menunggu tanggapan dari Nabilla
“Nhmm, enakk!!! ” ucap Nabilla mengangkat kedua jempolnya, Nadilla pun tersenyum lega
“Dill lo ga makan ?” ucap Nabilla sambil mengunyah makannannya
“Kalo mau ngomong telen dulu kali makananya. Lo aja. Gue belum laper ko” ucap Nadilla
“Hhehe iya iya” Nabilla cengengesan
Tiba tiba ........
“Dill lo kenapa?” tanya Nabilla cemas
“Gue gapapa bill, lanjutin sana makannya gue mau ke kamar mandi” jawab Nadilla santai
“Beneran? Yaudah deh gue makan lagi” ucap Nabilla segera menyantap makanannya lagi
“Iya beneran” ucap Nadilla sambil berjalan menuju kamar mandi
@kamarmandi
“Tuhan.. apa harus, kembaran ku tau apa yg terjadi, tapi saya ga mau beliau kawatir tuhan. Ahhgggrtt apa yang harus gue lakulin” ucap Nadilla resah sambil membasuh hidungnya yg penuh darah itu
“Dilla.. usang banget sih dikamar mandinya” teriak Nabilla dari ruang tv
Nadilla pun keluar dari kamar mandi dan menghampiri Nabilla
“Ga usah pake teriak napa, berisik tau” ucap Nadilla duduk disamping Nabilla
“Mending kita ke dokter, gue takut lo kenapa kenapa” ucap Nabilla khawatir
“Duhh gimana nih, nanti Nabilla tau penyakit gue” batin Nadilla
Tanpa memperlihatkan kesempatan Nadilla untuk menjawab Nabilla menarik Nadilla menuju kendaraan beroda empat nya
“Cepetan keburu sore ” ucap Nabilla menarik tanggan Nadilla
“Ihh sakit, biasa aja kalii nariknya” ucap Nadilla kesakitan
***
(@ RUMAH SAKIT)
“Lama banget sih jalannya” ucap Nabilla yang terus saja menarik tangan Nadilla
“Aww aww, bernafsu banget sih nariknya” ucap Nadilla, Nabilla menghiraukan ucapan kakanya itu
“Aduhh gimana nihh ” batin Nadilla cemas
”Nadilla” ucap sang suster memanggil Nadilla.
Nadilla dan Nabilla pun masuk.
“Wahh kalian kembar ya, manis sekali” ucap dokter itu kepada Nabilla dan Nadilla
“Hhehe dokter sanggup aja” ucap Nabilla yg salting dibilang cantik
“Siapa yang mau diperiksa?” ucap sang dokter
“Ini dok kembaran saya Nadilla. Tadi beliau mimisan” ucap Nabilla menunjuk Nadilla
“Mari kita periksa” ucap dokter itu
Setelah dokter itu selesai menyidik Nadilla. Nabilla bertanya
“Gimana dok Nadilla sakit apa?” ucap Nabilla penasaran, dengan wajah sedih dokter itu berkata
“Nadilla mengidap penyakit leukimia stadium 2 dan ini harus segera dikemotrapi, jikalau tidak penyakitnya akan tambah parah. Nadilla sudah pernah memeriksakan dirinya tapi ia tidak mau juga dikemotrapi saya harap anda sanggup membujuknya” terperinci dokter itu kepada Nabilla
“Apa?!” ucap Nabilla terkejut dan tak percaya
“Maaf saya permisi” ucap dokter meninggalkan Nabilla yg sedang shock
Nabilla pun menghampiri Nadilla yang sedang terbaring lemah diranjang rumah sakit
“Lo jahat” ucap Nabilla menahan air matanya
“Lo, lo udah tau se.....” belum selesai Nadilla berbicara
“Kenapa lo ga bilang kalo punya penyakit separah ini” sambar Nabilla
“Maaf bill. Gue ga mau lo khawatir” ucap Nadilla menahan air mata
“Kalo ginikan gue lebih khawatir dilla” Nabilla meneteskankan air matanya
“Maaf” ya hanya kata itu lah yg sanggup Nadilla ucapkan
“Kenapa lo ga mau dikemo? lo ga mau sembuh? Hah? lo mau gue hidup sendirian” kini air mata Nabilla semakin deras
Nadilla pun segera memeluk kembarannya itu dan berkata
“Ngga bill. Gue ga mau liat lo sedih . Gue sayang sama lo. Gue kesepakatan bill ga akan tinggalin lo”
“Janji?” ucap Nabilla melepaskan pelukannya dan mengangkat jari kelingkinnya
“Janji, jangan sedih dong” ucap Nadilla dengan senyuman khasnya
“Ahh nadill gue sayang lo, ga mau kehilangan kaka ceriwis kaya lo ” Nabilla memeluknya lgi
“Gue juga ga mau kehilangan adik semales lo bill” balas Nadilla mempererat pelukannya
“So sweet banget nih si kembar” ucap Dinda yang tiba tiba tiba bersama Maura
“Lohh Maura, Dinda. Kalian disini?” ucap Nadilla terkejut akan kedatangan dua sahabatnya itu
“Tadi gue yang kasih tau” ucap Nabilla cengengesan
“Yang besar lengan berkuasa ya Nadill semua akan baik baik aja ko ” ucap Dinda menghampiri Nadilla
“Kuat ya dill, inget lo harus jagain Nabilla” sambar Maura yang juga menghampiri Nadilla
“Lohh kalian?” ucap Nabilla terkejut
“Sebelum lo tau, kita udah tau duluan. Waktu Nadilla mimisan kita yang bawa beliau ke dokter, jadi kita tau” terperinci Dinda
“Masa klian tau duluan. Lah gue? gue gres tau sekarang” ucap Nabilla memasang wajah kesalnya
“Hhaha” semua pun tertawa melihat wajah Nabilla yg lucu itu. Mereka pun pulang.
Nadilla asik menciptakan puisi dimeja belajarnya, yap Nadilla memang hobi menciptakan puisi tak heran ia menjadi juara menulis puisi seJABOTABEK . Nabilla tiba membawa segelas susu coklat dan bakpao kesukaan Nadilla. Nabilla terkejut melihat buku puisi Nadilla berlumuran darah.
”Nadilla!” teriak Nabilla mencari Nadilla. Ternyata ia berada didalam kamar mandi sedang membersihkan darah dihidungnya itu.
“Ada apa bill kok teriak teriak” ucap Nadilla santai
“Huftt bikin khawatir aja, liat tuh buku lo banyak darah. Gue takut loe kenapa-kenapa”ucap Nabilla lega
“Ohh itu, tadi gue mimisan hening aja bill gue gapapa” Nadilla tersenyum pada Nabilla
![]() |
| Bidadari Kecilku Karya Erni Yulianti |
***
Tak terasa Nabilla dan Nadilla sudah melewati ujian nasional. Hasil ujian nasional diumumkan dimading.
“Permisiii permisii” ucap Nabilla dan Nadilla yg berusaha melihat kertas yg tertempel pada mading
“Bill gue lulus” ucap Nadilla sumeringah
“Iyaa dilll,kita lulus” balas Nabilla kemudian memeluk Nadilla
Maura dan Dinda pun datang
“Selamat dill nilai lo terbesar disekolah” ucap Riva memberi selamat
“Allhamdulillah” ucap Nadilla tersenyum “Akhirnya kita lulus” ucap Dinda senang “Iya kesudahannya kita lulus” ucap Nabilla sangat gembira, mereka pun saling berpelukan.
2 Tahun kemudian
Lulus Sekolah Menengan Atas Nadilla dan Nabilla melanjutkan kuliahnya disalah satu Universitas di jakarta. Maura melanjutkan kuliahnya dibandung sedangkan Dinda ia ikut papanya ke paris, walaupun bgitu mereka tetap berkomunikasi dengan baik. Dan kesudahannya Nadilla pun mendapatkan cinta seorang laki-laki tampan yang ia idamkan semenjak mereka berada di dingklik SMA. Faris yang dulunya ialah seorang laki-laki yang suka memainkan perempuan atau sering juga disebut playboy. Kini Faris mau berubah sebab Nadilla. Ia berguru untuk setia dan memahami arti cinta yang sesungguhnya.
“Haii sayang, gimana kuliahnya udah beres?” tanya Faris pada Nadilla
“Udah sayang, yu pulang” balas Nadilla dengan senyum manisnya
Saat mereka hendak pulang. Mengucur darah dari hidung Nadilla, tak usang Nadilla tak sadarkan diri.
“Dill kau kenapa” Faris panik kemudian memeluk badan mungil milik Nadilla itu
Nadilla pun di bawa ke rumah sakit terdekat. Faris segera mengabari Nabilla saudara kembar Nadilla dan tak usang Nabilla pun datang
“Nabilla” ucap Faris melihat Nabilla yg gres saja datang
“Gimana Nadilla ?” Nabilla panik. Dengan wajah sedih Faris memberitahukan bahwa Nadilla butuh tulang sum sum belakang untuknya.
Dengan yakin Nabilla berkata “gue aja, niscaya tulang sum sum gue cocok. gue kan kembarannya”
“Yakin lo bill?” tanya Faris tak percaya
“Yakin! Demi Nadilla gue akan lakukan semuanya meskipun nyawa gue taruhannya”ucap Nabilla yakin.
Suster mendatangin mereka dan menanyakan pendonor sumsum untuk Nadilla
“Apa sudah ada pendonornya?” tanya suster itu pada Faris
“Sudah. Ini Nabilla kembarannya Nadilla”ucap Faris ragu
“Ya sudah kalo begitu operasi akan segera dilalukan”suster itu pergi meninggalkan Nabilla dan Faris
“Gue sayang Nadilla, beliau segalanya buat gue” ucap Nabilla sambil melihat Nadilla dari jendela kamar rawatnya
“Iya bill gue tau” Faris menahan air matanya “Dok kita boleh masuk” tanya Faris pada dokter itu yang gres saja keluar dari kamar rawat Nadilla
“Boleh, hanya satu orang saja ya” ucap dokter kemudian pergi
“Lo dulu aja yang masuk bill” ucap morgan mempersilahkan Nabilla masuk
“Makasih ya”Nabillapun masuk menemui Nadilla yang ceria kini terbaring lemah dengan selang infusan ditangannya
“Kakak.. Nabilla sayang ka Nadilla ” tak biasanya Nabilla memanggil Nadilla kaka.
Nabilla menangis dan air matanya tak sengaja mengenai tangan Nadilla dan tiba tiba Nadilla tersadar dari koma nya
“Na...bil....l....a..a” ucap Nadilla terbata bata “kaka udah sadar, syukurlah. Nabilla sayang kaka” Nabilla memeluk badan Nadilla “Hhaha,kaka? ada maunya ya? Lo mau apa adikku?”Nadilla tertawa lemah, menerka itu hanya lelucon
“Nabilla mau kaka hidup lebih lama. Bahagia bersama Faris” Nabilla yang lucu& jail itu kini menjadi serius
“Gue juga sayang lo bill, jangan nangis dong, jangan panggil kaka juga ah kesannya tuh gue bau tanah banget deh. Pasti. Kitakan udah kesepakatan dan gue ga suka ingkar janji” ucap Nadilla menghampus air mata Nabilla
“Ahh dilla so sweet” ucap Nabilla dengan bunyi manja khasnya dan memeluk Nadilla
“Ahh Nabilla lebay” ucap Nadilla menirukan bunyi Nabilla “Ihh jahat” ucap Nabilla sambil mengerucutkan bibirnya “Ihh manyun. Jelek ah. Hahaha” ucap Nadilla yg terlihat bahagia
“Gue senang liat senyum lo dill. Mungkin ini terakhir kalinya gue sama lo Gue pengen melukiskan kenangan indah, sebelum kesudahannya gue pergi ninggalin lo” batin Nabilla sambil menatap lekat wajah Nadilla
***
Ke esokan harinya
Hari ini ialah hari dimana Nabilla akan meregang nyawanya, mendonorkan tulang sumsumnya untuk Nadilla, sebelum itu Nabilla menulis surat memperlihatkan boneka Hello Kitty kesukaan Nadilla.
“Anda sudah siap?” ucap dokter pada Nabilla
“Tunggu dok saya ingin bicara dulu dengan faris” ucap Nabilla menghampiri faris
“Ris, jaga abang gue ya, bahagiain beliau jangan bikin beliau sedih apalagi nangis, kasih surat ini kalo Nadilla udah sadar. Inget ya ris jangan sakitin Nadilla”ucap Nabilla sambil memperlihatkan surat berwarna pink itu
“Iya bill pasti! Semangat bill” ucap Faris menyemangati Nabilla
Nabilla pun masuk ke ruangan operasi
3 jam kemudian
Operasi berhasil dilakukan. Nadilla dinyatakan higienis dari kanker darah yang selama ini mengerogoti tubuhnya. Dan Nabilla? Bagaimana dengan Nabilla? Perlahan Nadilla membuka mata. Mencari kembarannya itu namun ia tak juga menemukannya
“Selamat anda terbedas dari kanker darah” ucap dokter memberi selamat
“Terimakasih dok” ucap Nadilla yang sangat bahagia
“Ris Nabilla mana? ko ga keliatan” tanya Nadilla pada faris
“Nabilla... emm Nabilla” ucap Faris kebingungan
“Gue mau ketemu Nabilla” ucap Nadilla memohon pada faris
“Nabill........ Nabilla. Nabilla meninggal dill” jawab faris merundukan kepalanya
“Apa! Ini ga mungkin!!! Nabilla liat, gue udah sembuh bill, gue sanggup hidup lebih usang bill. Gue bakal temenin lo. Kenapa bill? Kenapa lo malah pergi?”
“Sabar dill semua kehendak tuhan, masih ada saya disini” ucap faris menenangkan Nadilla “dimana Nabilla? gue mau lihat” ucap Nadilla sambil melihat ke arah dokter
“Nabilla ada diruang jenazah” ucap dokter itu
“Gue mau ketemu sama diaa ris, untuk terakhir kalinya”mohon Nadilla
“Tapi kau masih harus istirahat dill” faris melarangnya
“Kalo ga ada yang nganter,biar gue sendiri aja ” ucap Nadilla berusaha berdiri namun usahanya sia-sia
“Keadaan Nadilla masih lemah sebaiknya ia memakai kursi roda ” saran dokter
@kamar jenazah
Dengan ragu Nadilla membuka kain putih yang menutupi mayit yang ada dihadapannya itu, ketika membukanya Nadilla sangat shock melihat Nabilla yang biasa terlihat ceria dan terkadangan jail itu menjadi kaku dan pucat. Nadilla tak sanggup menahan tangisnya. Saat berada dipemakaman faris memberi surat titipan Nabilla. “ini surat dari Nabilla” ucap faris memberikannya. Nadilla menerimanya dan membuka isi surat tersebut ternyata isinya ialah :
To : Nadilla
Haiii dilla sayang, ketika lo baca surat ini gue udah ga ada, udah hening disurga. Gue punya boneka Hello Kitty lohh, gue simpen dikamar semoga lo suka ya. Maaf ya gue ga sanggup nepatin janji. Gue pergi duluan. Gue ngelakuin ini demi lo. Gue donorin tulang sumsum gue buat lo, agar lo sanggup hidup lebih usang dan senang sama faris, jangan sedih dilla, kalo lo sedih gue juga sedih, jadi jangan sedih ya. Dilla ga mau kan liat billa sedih? Inget ya. Dilla harus selalu senyum buat gue. Bye..
Salam sayang Nabilla untuk Nadilla :*
Nadilla tak kuasa menahan air matanya ketika membaca surat tersebut, Nadilla memeluk watu nisan yang bertuliskan “Nabilla” seketika watu nisan itu menjadi badan Nabilla. Terkejutnya Nadilla melihat wajah Nabilla begitu manis dan terlihat bercahaya. Nabilla memberi senyuman manis terakhirnya.
“Nabilla pamit ya ka, selamat tinggal” perlahan Nabilla menghilang
“Dahh adik kesayangan Nadill” Nadilla tersenyum, melambai-lambaikan tangannya, faris yg melihat insiden itu resah melihat Nadilla melambaikan tangannya sebab disana tidak ada siapa siapa
“Ayo pulang” ajak faris
“Ayoo” balas Nadilla, mereka pun meinggalkan peristirahatan terakhir Nabilla.
5 tahun kemudian
Disebuah taman terlihat keluarga kecil senang milik faris dan Nadilla, mereka dianugerahi seorang anak perempuan manis nan lucu berumur 3 tahun.
“Nabilla jangan jauh jauh mainnya sayang” ucap Nadilla yg sedang duduk dikursi taman.
Nabilla ? yaa Nabilla. Buah cinta Nadilla dan faris. Nama lengkapnya ialah Nabilla cantika Putri. Mereka menamainya Nabilla sebab ingin melihat putri mereka menjadi Nabilla kecil yang manis dan ceria. Nabilla kecil sedang bermain dengan boneka Hello Kitty pinjaman Nabilla dulu. Saat sedang asik bermain. Seorang perempuan duduk disampingnya.
“Haii Nabilla” Nabilla kecil bingung, ia tak mengenal perempuan itu
“Tante ciapah?” tanya Nabilla kecil dengan bunyi cadelnya, perempuan itu tersenyum melihatnya
“Hadiah untuk seorang bidadari kecil yang cantik” perempuan itu memperlihatkan saputangan bertuliskan NABILLA.
“Wahh makasih ya tante” Nabilla kecil terlihat bahagia,
”Bun... bundaaa liat nihhh billa punya apa” ucap Nabilla kecil menunjukannya kepada Nadilla. Nadilla terkejut ketika melihat nya sebab saputangan itu hanya dimiliki Nabilla dan Nadilla.
*falshback
“Udah jadi, ini untuk buat dan ini buat aku, jaga baik baik ya dilla jangan sampe ilang” ucap Nabilla yang memperlihatkan saputangan buatannya kepada Nadilla
“Iya bill saya akan jaga saputangan ini, bagus ya. Kamu andal sanggup bikin ini” ucap Nadilla bahagia
“Iya dong Nabilla gitu ” ucap Nabilla dengan bangganya
“Hhahaha” mereka berdua tertawa. “Kamu dapet dari mana sayang?” tanya Nadilla
“Itu” Nabilla kecil menunjuk ke arah perempuan yang sedari tadi tersenyum melihat keluarga kecil Nadilla
“Nabilla” Nadilla terkejut melihatnya.
Wanita itu ialah Nabilla. Nabilla tersenyum dan menghilang ketika akan didekati, Nadillapun kembali melihat putri kecilnya dan berkata “bunda juga punya itu” sambi memperlihatkannya
“Cama ya bun” ucap Nabilla kecil
“Iya sayang, punya bunda tulisanya Nadilla kalo punya kau Nabilla” terlihat Nabilla kecil yg sangat bahagia
“Terimakasih Nabilla, telah memperlihatkan kebahagiaan untukku dan bidadari kecilku :)” batin Nadilla.
Profil Penulis:
haiii saya Erni Yulianti, saya bersekolah diSMAN4Bandung, jikalau mau tau saya lebih lanjut sanggup pc saya di:
id lne : erniyulianti_
instagram : erniyul19
Terimakasih:) happy reading, enjoy!
Advertisement
